Tak Berkategori  

Potensi Banjir Di HSS Bisa Terdeteksi EWS; Terpasang Di Loksado

Ancaman banjir di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) bisa terdeteksi lebih dini, sebab sudah terpasang sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) bahaya banjir di wilayah hulu.

 

MUHAMMAD HIDAYAT, Loksado

 

SEPINTAS seperti tiang biasa berdiameter 5 sentimeter lebih, didirikan di tepi sungai.

Ternyata benda tersebut mampu memberitahukan ancaman bahaya banjir, sehingga bisa mencegah timbulnya korban jiwa.

EWS merupakan alat mendeteksi kenaikan debit air sungai. Jika ada indikasi bahaya alat akan mengirim pesan instan berupa short message service (SMS).

Untuk mengirim SMS, tentunya pemasangan harus berlokasi di tempat yang terkoneksi jaringan seluler.

Selain itu, alat tersebut menggunakan panel surya untuk sumber tenaganya.

Di HSS, EWS di letakkan di Dusun Muara Hatib, Desa Hulu Banyu, Kecamatan Loksado, tepatnya di tepi Sungai Amandit belakang penginapan Graha Wisata Amandit.

Di sana sudah ada sinyal seluler bahkan internet, serta terbuka sehingga bisa menyerap sinar matahari.

Selain itu, lokasi tersebut berada sedikit di bawah dari pertemuan sungai Amandit dari Loksado dan Sungai Ulang.

Alat yang terpasang sejak 2017 lalu tersebut milik Pemprov Kalsel, yang penggunaannya dikelola instansi kebencanaan setempat, yakni Badan Penanggulangan Bencana, Kesatuan Bangsa dan Politik (Badan PB Kesbangpol).

Kepala Badan PB Kesbangpol HSS Efran menerangkan pada sistem peringatan dini banjir tersebut, jika ketinggian air melebihi batas normal, maka alat tersebut akan mengirim sms peringatan ke pihaknya, yang selanjutnya akan diumumkan ke masyarakat publik.

Potensi Banjir Di HSS Bisa Terdeteksi EWS; Terpasang Di Loksado
Kepala BPB Kesbangpol HSS Efran

“Informasi tidak sampai ke masyarakat langsung, karena sifatnya harus dengan keputusan yang tepat dan tidak sembarangan, agar tidak membikin masyarakat malah resah,” terang Efran saat dikonfirmasi di kantornya Jalan Musyawarah, Kelurahan Kandangan Kota, Kecamatan Kandangan.

Bahkan tambahnya, pihak dia melapor ke Bupati lebih dahulu, sebagai pengambil keputusan.

Jika diperintahkan pimpinan untuk menindaklanjuti, maka akan segera diumumkan ke publik mengenai peringatan bahaya banjir.

Selama dipasang ungkapnya, belum pernah ada SMS peringatan masuk. Sebab terangnya, ketinggian air masih di ambang batas normal, dan diperiksa fakta lapangan juga memang demikian.

“Diharapkan tidak ada terjadi banjir, tapi untuk kewaspadaan kita perlu alat tersebut,” tuturnya.

Efran berujar, HSS yang memiliki beberapa aliran sungai sepatutnya memiliki lebih dari 1 EWS.

Diharapkannya, minimal ada tambahan 1 EWS lagi, yang mungkin bisa dipasang di Kecamatan Padang Batung.

“Di Padang Batung memastikan betul tidak airnya juga naik, jadi nantinya berjenjang. Dan, kami sudah usulkan ke provinsi untuk ditambah,” tutupnya mengakhiri.

Di Kalsel, baru Kabupaten Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Utara, yang memiliki 2 buah EWS.

Selain itu, Hulu Sungai Tengah, Tabalong dan Banjar masing-masing 1 buah.