Politik Uang Masih Tinggi, Fazlur Rahman Inginkan Adu Ide

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Sebagai seoang muda yang diusung PDIP menjadi bakal calon Wali Kota Banjarmasin dalam Pilwali 2020 mendatang, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalsel, Fazlur Rahman, berkeyakinan pertarungan politik bukanlah hanya persoalan materi.

Menurutnya menjadi calon pemimpin atau kepala daerah harus mempunyai keahlian merekatkan orang-orang yang peduli.

“Contoh Presiden Joko Widodo yang berasal dari bukan orang kaya, namun ia bisa merekatkan orang-orang peduli yang memiliki dana lebih untuk membantunya. Jadi seperti itu tidak mesti jadi orang kaya, tapi Insya Allah karena gotong-royong. PDIP juga sifatnya gotong royong jadi bisa mencukupi kebutuhan dana itu,” ujarnya kepada koranbanjar.net, Jumat  (5/7/2019) siang.

Infografis Fazlur Rahman. (desain: afifah/koranbanjar.net)

Kendati demikian, pria yang belum genap berusia 29 tahun itu mengakui maraknya politik uang yang nyaris jadi budaya hingga saat ini terus mewarnai perpolitikan daerah.

“Kita memang tidak bisa munafik ya, saya pikir politik uang pada pemilu 2019 tadi memang menjadi-jadi ya. Memang tidak banyak bukti kuat untuk pelanggaran, tapi kita merasakan sendiri lah. Karenanya saya berharap di Pilwali 2020 nanti bukan politik uang yang dilakukan, melainkan saling adu ide,” tutur pengacara muda itu.

Terkait hasil pileg pada pemilu serentak 17 April lalu, Fazlur berkomentar meskipun ia gagal duduk menjadi anggota DPRD Kalsel, namun dirinya tetap optimis optimis bertaurung pada pilwali 2010.

“Kalau memilih (anggota) legislatif itu orang masih perlu mempertimbangkan partai politiknya, tapi kalau sudah kepala daerah maka yang diutamakan adalah sosoknya serta visi dan misinya,” katanya. (ags/dny)