Tak Berkategori  

Pimpinan Ponpes Darul Ilmi Sebut Data Kasus Campak & Rubella Tidak Valid

BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Selain 9 Kasus campak dan rubella yang terjadi pada para siswa SMAN 2 Banjarbaru beradasarkan data dari surat edaran yang dikeluarkan oleh pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalsel pada tanggal 10 September 2018, yang kemudian dibantah oleh salah satu guru pada sekolah tersebut, Taufik Kurahman, ketika dikonfirmasi koranbanjar.net, Kamis (13/9), di hari yang sama, Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ilmi, KH. Himron Mahmud, juga membantah kasus campak dan rubella terjadi di ponpesnya.

Seperti yang tertulis dalam surat edaran dari Dinkes Kalsel, sebanyak 33 kasus campak dan rubella terjadi di Ponpes Daru llmi, Jalan A Yani Km 19,2, Kelurahan Landasan Ulin Barat, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru. Namun, hal tersebut dibantah oleh KH. Himron Mahmud.

Menurutnya, sejumlah kasus campak dan rubella seperti yang dikabarkan tidak seperti kenyataan yang ada.

“Kami juga mendapat informasi berita tersebut, namun dalam kenyataannya tidak seperti itu. Apalagi, tidak ada data valid terkait itu, seperti hasil dari laboratorium yang masuk ke kami,” ujarnya kepada koranbanjar.net.

Diketahui, Ponpes Darul Ilmi memang tidak memfasilitasi imunisasi measles dan rubella (mr) untuk para santrinya hingga saat ini. Hal itu seakan didukung oleh para orang tua santri yang lebih memilih untuk tidak memvaksin anak-anaknya hingga vaksin mr benar-benar dinyatakan halal dari MUI.

“Pada dasarnya, vaksin yang tidak bermasalah selalu kami dukung, namun kali ini, keluarga besar Darul ilmi menangguhkan vaksinasi mr sampai tidak terjadi masalah, karena orang tua santri juga belum memperbolehkan vasksi ini,” ungkap Himron.

Atas banyaknya kasus pengidap campak dan rubella seperti yang telah dikabarkan tersebut, Himron berharap agar pemerintah maupun masyarakat tidak menaggapinya secara berlebihan.

“Kita doakan saja agar semua komponen baik pemerintah maupun masyarakat tidak berlebihan dalam mengikhtiarkan sesuatu,” tandasnya. (ren/dny)