Pilihan Program di TV Digital Banyak yang Baru

Penghematan penggunaan frekuensi penyiaran, telah memberi ruang lebih besar tumbuhnya industri konten, industri kreatif di sektor penyiaran. Foto: ist
Penghematan penggunaan frekuensi penyiaran, telah memberi ruang lebih besar tumbuhnya industri konten, industri kreatif di sektor penyiaran. Foto: ist

Sejauh ini, televisi merupakan media dengan tingkat penetrasi informasi yang tertinggi dibandingkan media lainnya, meskipun perkembangan internet sangat pesat. Hal ini disebabkan karena televisi masih menjadi sebuah perangkat yang paling mudah dijangkau dan diakses masyarakat Indonesia.

JAKARTA, Koranbanjar.net – Pemerintah menata langkah peralihan ke sistem penyiaran TV Digital ini dengan cermat hingga dipastikan lembaga penyiaran yang sekarang ini ada tetap bisa bersiaran. Pembangunan multipleksing (MUX) telah dihitung dengan cermat kebutuhan dan jumlah lembaga penyiaran yang ada. Saat ini, ada 701 lembaga penyiaran, dan semuanya tetap dapat bersiaran dengan menggunakan muxltipleksingang telah ada, sekalipun lembaga penyiaran tersebut bukan pengelola multipleksing.

Salah satu pilar penting dalam peralihan ke sistem siaran TV Digital adalah memastikan keberagaman program siaran televisi digital atau konten. Hal itu disampaikan Direktur Pengembangan Pita Lebar Kementerian Kominfo, Marvels Situmorang dalam webinar bertajuk “Kebencanaan di Era Siaran TV Digital” pada pertengahan Agustus lalu. “TV Analog yang ada saat ini harus tertampung di infrastruktur digital,” kata Marvels.

Peralihan ke siaran TV Digital ini mampu menampung siaran lembaga penyiaran yang sudah bersiaran secara analog. Dengan demikian, dipastikan penonton televisi tidak akan kehilangan tayangan favorit selama ini di TV Analog saat beralih ke TV Digital. Lebih lagi, peralihan ke TV Digital malahan memberi pilihan tayangan baru.

Ada potensi besar jumlah stasiun dan keragaman tayangan justru bertambah dengan adanya peralihan ke siaran TV Digital. Penghematan penggunaan frekuensi penyiaran, telah memberi ruang lebih besar tumbuhnya industri konten, industri kreatif di sektor penyiaran.

Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Mulyo Hadi Purnomo mengatakan dalam sebuah talk show daring bahwa penghentian siaran analog berpotensi menumbuhkan ekosistem penyiaran baru di tingkat lokal atau daerah. “Hal itu tidak hanya dari rumah produksi, akan tetapi mencakup pembuat konten hingga sumber daya manusia penopang industri penyiaran,” kata Mulyo dalam talkshow dengan tema Kualitas Siaran di Era Siaran TV Digital di Jakarta, Rabu (13/10/2021).

Keragaman kepemilikan dan keragaman konten (diversity of ownership, diversity of content) terjaga sekaligus lebih jelas terlihat dengan adanya program digitalisasi dan pengakhiran siaran TV Analog. Masyarakat bisa menikmati hadirnya tambahan pilihan tayangan yang sesuai dengan kebutuhan. Acara televisi terdorong menjadi lebih tersegmentasi. Ada televisi untuk perempuan, televisi anak-anak, televisi olahraga, bahkan televisi berita, dan televisi yang mengangkat informasi lokal. Penyajian program menjadi semakin spesifik.

“Program penghentian siaran televisi analog akan mendorong keberagaman konten dari industri penyiaran dalam negeri. TV Digital memudahkan sekaligus membuka kesempatan lebih lebar pada datangnya penyedia konten atau lebih luas pada tumbuhnya industri kreatif terkait konten,” kata Direktur Operasi Sumber Daya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dwi Handoko dalam webinar bertajuk Kualitas Siaran di Era Siaran TV Digital di Jakarta, Rabu (13/10/2021).

Sederet manfaat tersebut sudah bisa dinikmati dengan adanya simulcast, yaitu siaran TV Digital dan siaran TV Analog berjalan bersamaan. Simulcast jadi salah satu cara masyarakat berkenalan dengan siaran TV Digital. Setelah langsung mengalami TV Digital, dihimbau untuk segera beralih ke siaran TV Digital.

Untuk beralih ke TV Digital, langkah pertama adalah memeriksa pesawat televisi di rumah. Bila sudah memiliki kemampuan menangkap siaran TV Digital, cukup lakukan pencarian ulang. Kalau belum, tambahkan Set Top Box (STB).

STB sudah banyak di pasaran baik online maupun offline serta harganya terjangkau. Siaran TV Digital sudah bisa disaksikan di sebagian besar daerah di Indonesia, ayo nonton siaran TV Digital, gratis, banyak channelnya, bersih gambarnya, jernih suaranya, canggih teknologinya. (rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *