Pesan Ketua PC NU Tanggapi Pertemuan Ulama di Masjid Sabilal

BANJARMASIN,KORANBANJAR.NET – Menanggapi acara pertemuan antara para ulama, umaro dan jamaah serta muhibbin ahlussunah wal jamaah (Aswaja) yang dilaksanakan di Masjid Raya Sabilal Muhtaddin, Kamis (12/7) kemarin, sebagai reaksi keberatan dari sejumlah umat muslim di dalam maupun luar daerah Kalimantan terhadap perkataan Ustadz Subhan Bawazier yang dinilai telah menghina dan melecehkan almarhum tokoh ulama Kalsel, KH Zaini Ghani atau Guru Sekumpul, dalam tausiahnya pada sebuah video yang beredar di media sosial, membuat Ketua Pimpinan Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Kota Banjarmasin, Habib Ali Kaff, mengeluarkan suatu pesan kepada para ulama ahlussunah wal jamaah yang ada di Kalsel.

“Setelah adanya acara tersebut, harapan saya mudah-mudahan para ulama ahlussunah wal jamaah kita dapat lebih kompak, lebih bersatu dan tidak dicemari dengan hal-hal yang tidak baik dengan menyerang balik cacian terhadap ulama yang berseberangan dengan kita,” tuturnya kepada koranbanjar.net seusai sidang Paripurna DPRD Kalsel, Kamis (12/7).

Habib Ali yang sekaligus menjabat sebagai salah satu anggota DPRD Provinsi Kalsel ini mengatakan, hinaan dan cacian sering kali dialami para ulama pewaris nabi karena merupakan cobaan dan ujian dari Allah untuk mengangkat derajat para ulama.

“Kalaupun ada yang mencaci kita, memfitnah kita, terimalah dengan lapang dada. Mereka sebagai ulama pewaris nabi tidak pernah luput dari yang namanya cacian, hinaan, bahkan fitnahan. Namun yakinilah, Allah bermaksud untuk mengangkat derajat ulama ke yang paling tinggi,” pesannya.

Habib Ali mengisahkan, ia pernah mendengar langsung petuah dari Guru Sekumpul yang menganalogikan sebuah cerita tentang 2 kelompok anak yang sedang bermain tembak-menembak, dimana kelompok anak A mengajak kelompok anak B untuk bermain tembak-menembak, tetapi kelompok anak B menolak diajak bermain. Secara otomatis, kelompok anak A berhenti bermain dan membubarkan diri.

“Itulah perumpamaan yang dikatakan oleh Guru Sekumpul, apabila ada orang yang menghina dan mencela kita, maka cukuplah kita diam, jangan malah kita balas dengan perbuatan yang sama,”  kisahnya.

Kepada umat muslim Kalsel, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Banjarmasin ini juga berpesan agar selalu mempererat tali silaturahmi, baik sesama ahlussunah wal jamaah maupun yang berbeda akidah.

“Walau bagaimanapun kita satu batang tubuh, yaitu sama-sama menjadi umat Nabi Muhammad SAW. Dengan silaturahmi, Allah akan memanjangkan umur kita, memberkahi kehidupan kita dan ditambahkan rejeki,” kata habib mengakhiri pesannya. (leo/dny)