Pertumbuhan Ekonomi Kalsel Dinilai Melambat

BANJARMASIN,KORANBANJAR.NET – Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan pertama di tahun 2019 mengalami perlambatan.

Triwulan pertama yang tercatat sebesar 4.08% melambat dari triwulan sebelumnya sebesar 5.78% .

Kondisi ini utamanya disebabkan oleh kinerja sektor pertambangan khususnya batubara. Terkait perlambatan permintaan dari Tiongkok, salah satunya disebabkan masih tingginya cadangan stok negara tersebut.

Hal itu dipaparkan oleh Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Herawanto melalui stafnya Abdul Harris saat menggelar temu wartawan di Cafetaria Lantai 3 Kantor Bank Indonesia Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin, Selasa(18/06/2019).

“Dari sisi penawaran, perlambatan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan I-2019 didorong oleh perlambatan kinerja sektor pertambangan dan imdustri pengolahan,” terang Harris.

Dipermintaan, investasi Kalsel tercatat tumbuh 7.69% melambat dari triwulan sebelumnya 9.39%, di sisi konsumsi rumah tangga melambat 4.21%, sebelumnya 4.77%.

Sedangkan konsumsi pemerintah meningkat 3.62% tumbuh sebesar 0.11% dibanding sebelumnya, ekspor Kalsel meningkat 3.37%, dibanding sebelumnya, dan untuk impor Kalsel tumbuh 4.97% meningkat sebelumnya 1.61%.

Keadaan lain penyumbang inflasi bahan pokok di Kalsel, selain daging ayam ras, telur ayam ras, ikan gabus, bawang merah dan ikan nila merupakan komoditas pangan penyumbang inflasi tertinggi di Kalsel.

“Karena menyambut hari raya Idul Fitri selama beberapa tahun berturut-turut,” tambahnya.

Bahan pokok lainnya yang berkontribusi dalam meningkatkan inflasi tahun ini, bawang merah, bawang putih, ikan bakar serta beras. (al)