Tak Berkategori  

Peringati Hari Pers Nasional, Jadwal Tes CPNS Untuk Wilayah Ini Akan Digeser

BANJARBARU, koranbanjar.net – Peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang berasal dari beberapa daerah, di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) dipastikan akan ada perubahan jadwal untuk pelaksanaannya. Pasalnya, tanggal 8 februari 2020 Presiden Jokowi direncanakan hadir pada event Nasional Hari Pers Nasional (HPN).

Hal ini, dikarenakan terpusatnya acara di Kawasan Perkantoran Pemprov Kalsel termasuk Gedung Dr. KH. Idham Chalid, Banjarbaru. Sehingga, menjadi kawasan steril (ring 1 untuk pengamanan Presiden RI).

Peserta CPNS yang terdampak, berasal dari Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin, dan Kabupaten Barito (Batola).

Hal itu diungkapkan Kepala BKD Kalsel Sulkan. Kata dia, pelaksanaan Hari Pers Nasional akan dipusatkan di Kalsel yang bertempat di Kawasan Perkantoran Setdaprov Kalsel pada 8 Februari mendatang.

“Provinsi berakhir tanggal 6 februari 2020. Tanggal 6-7 februari masuk Kota Banjarmasin, tanggal 8 februari dipastikan off. Karena ada kegiatan nasional yang dipusatkan di Kalsel pada acara HPN,” tuturnya.

Secara terpisah, Kasubid Pengadaan dan Pemberhentian BKD Kalsel Hendra Saputra mengaku, pihaknya sudah mengirimkan surat ke BKN untuk penundaan waktu tanggal 8 februari 2020.

“Sehingga daerah wilayah yang terdampak, jadwal tes otomatis akan bergeser semua ke hari berikutnya. Nantinya, peserta akan diberitahukan melalui pengumuman oleh instansi masing-masing dengan alasan kedatangan Presiden acara HPN nanti,” jelasnya.

Sementara itu, hingga hari kedua dilaksanakannya tes CPNS semua aman, lancar, dan terkendali tidak ada yang sakit. Meskipun hari pertama, ada tiga orang ditolak karena tidak membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu registrasi.

“Mereka tidak bisa menunjukkan identitas diri. Karena memang sudah sesuai prosedur, jadi ya ditolak. Mudahan bisa jadi pelajaran bagi peserta lain,” sambung Sulkan kepada koranbanjar.net saat ditemui, Senin (3/2/2020), di Gedung Idham Chalid, Banjarbaru.

Ia menjelaskan, sebanyak lima sesi setiap harinya. Per-sesi diikuti sebanyak 450 peserta dengan total 1.250 peserta setiap hari.

Menurutnya, sampai sekarang belum ada ditemukan benda aneh seperti jimat. Karena peserta masuk ruangan hanya membawa kartu peserta dan KTP. Begipun, metal detector sudah dipersiapkan.

“Jika nanti ada ditemukan, nanti dititipkan ke loker karena bersifat milik pribadi. Jadi masuk ke ruangan harus clear (bersih), tidak ada alat bantu kecuali yang disiapkan panitia seperti kertas coretan,” paparnya.

Dibeberkan Sulkan, banyak peserta yang hamil setidaknya lebih dari sepuluh orang. Sehingga, perlakuan khusus seperti pada saat mengantri disiapkan kursi oleh panitia agar tidak berdiri terlalu lama.

“Tidak datang sama sekali ada. Tapi yang datang terlambat hanya ada beberapa orang, namun diperbolehkan ikut jika belum dimulainya tes SKD,” imbuhnya.

Peserta CPNS formasi umum Hariyadi Adha menerangkan, tes tahun ini lebih gampang daripada tahun sebelumnya. Meskipun ia tak lulus, karena tidak melampaui batas minimal passing grade.

“Saya dapat sesi 1. Santai saja sih sebenarnya, enjoy. Karena kami masing-masing sudah punya kerjaan tetap, hanya saja percobaan sambil cari keberuntungan. Passing grade saya yang kurang pada TIU, kalau TWK susah juga sih. Sedangkan, TKP aman saja,” tandas pria yang sudah mengikuti CPNS, sebanyak tiga kali itu. (ykw/maf)