MARABAHAN – Pada 4 Januari 2018 kemarin, Kabupaten Barito Kuala (Batola) telah genap berusia 58 tahun. Dalam rangka itu, pada hari ini, puncak perayaan peringatan Hari Jadi (Harjad) ke-58 Kabupaten yang berjuluk Bumi Ije Jela ini dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati Batola, Senin (08/01),
Peringatan Harjad itu dihadiri oleh Gubernur Kalsel Sahbirin Noor bersama isterinya Raudatul Jannah. Selain itu, hadir pula anggota DPR dan DPD RI Dapil Kalsel, Ketua DPRD Kalel, para anggota Forkopimda Provinsi Kalsel, serta para pimpinan SKPD dan instansi vertikal.
Dalam sambutannya, Bupati Batola Noormiliyani mengatakan, kemajuan yang dialami Batola ini tidak terlepas dari kerjasama dan bantuan dari Pemerintah Pusat dan Pemprov Kalsel.
Isteri mantan Bupati Batola Hasanuddin Murad itu menambahkan, sejak dirinya bersama Wakil Bupati Batola Rahmadian Noor dilantik, maka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan akan bertumpu pada visi Pemkab Batola yaitu terwujudnya Barito Kuala Satu Kata Satu Rasa, Membangun Desa Dan Menata Kota, Menuju Masyarakat Sejahtera, atau disingkat dengan BATOLA SETARA.
“Cita-cita kami dengan visi ini akan bekerja keras agar Batola benar-benar setara dengan kabupaten lainnya yang ada di Kalsel. Sedangkan masyarakatnya memiliki kedudukan yang sama dalam pemenuhan hak dan kewajiban serta pembangunan daerahnya diperlukan sama sehingga tidak ada sebutan wilayah yang dianaktirikan,” katanya.
Sejak dilantik menjadi bupati pada 4 November 2017 lalu, bupati perempuan pertama di Kalsel ini mengatakan dengan mantap kepada seluruh undangan bahwa Marabahan sebagai ibu kota kabupaten tidak lagi berada pada ujung gang buntu, Marabahan telah berada pada wilayah lintasan yang semakin berkembang yang sekaligus menjadi titik tumpu perekonomian daerah. “Keberhasilan yang cukup membanggakan adalah berubahnya status Kabupaten Batola dari daerah tertinggal menjadi kabupaten dengan potensi maju,” ucapnya.
Sementara itu dihadapan seluruh undangan, Gubernur Sahbiri Noor mengatakan, perubahan sosial yang terjadi harus seimbang oleh tata kelola pemerintahan yang baik. Dinamika yang dihadapi oleh Pemkab Batola harus diwujudkan antara lain dalam bentuk pembangunan dan peningkatan pelayanan publik. Sebagian perjalanan Kabupaten Batola hingga usia 58 tahun tentu memiliki dinamika dan tantangan tersendiri.
“Tentunya dinamika ini juga diikuti dengan berjalanannya proses pembangunan,pemberdayaan dan pelayanan terhadap masyarakat. Dalam konteks ini, Pemerintah Provinsi Kalsel mengapresiasi komitmen dan konsistensi Pemkab Batola, DPRD Batola, Jajaran Forkopimda, serta seluruh komponen masyarakat yang selalu bersinergi dalam membangun daerah,” Ujar gubernur dengan lantang.
Sahbirin melanjutkan, terwujudnya kesejahteraan masyarakat hanya dapat dicapai dengan peningkatan kualitas kinerja, pelayanan publik yang prima, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan daya saing masyarakat.
“Untuk itu, seluruh jajaran pemda dan masyarakat di Kabupaten Batola harus terus bersinergi dan bersama-sama menggali serta meningkatkan kemampuan dan potensi-potensi yang ada di daerah ini,” ujarnya.
Sahbirin mengharapkan, seluruh program pembangunan di Batola akan dapat dilaksanakan dengan baik dengan dilandasi semangat kebersamaan dan sinergi dari seluruh komponen masyarakat sehingga memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Peringatan Harjad Kabupaten Batola yang berlangsung cukup meriah ini juga menyuguhkan aneka tarian dari Sanggar Permata Ije Jela Marabahan mulai dari tarian penyambutan Baksa Kembang hingga persembahan tarian lainnya.
Disela acara, Bupati Noormiliyani didampingin Wakil Bupati Rahmadian Noor juga menyerahkan tali asih kepada para ahli waris penuntut Kabupaten Barito Kuala. (dny)