Pengunjung Pasar Martapura di Kabupaten Banjar Bakal Rapid Test

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC-19) Banjar dr Diauddin menjanjikan akan melakukan rapid test pedagang dan pengunjung pasar pada tiga pasar ramai di Kabupaten Banjar. Satu pasar yang dituju, pedagang dan pengunjung pasar Martapura.

MARTAPURA,koranbanjar.net – Rencana pelaksanaan rapid test terhadap pedagang dan pengunjung pasar pada tiga tempat ini, disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar itu saat video conference pekan lalu kepada media massa di command center Barokah Martapura.

Tiga tempat yang direncanakan rapid test bagi pedagang dan pengunjung, selain pasar Martapura adalah Pasar Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk dan pasar subuh Sekumpul Martapura Kecamatan Martapura. Namun, kapan pelaksanaan rapid test belum diungkapkan. Sedangkan di Pasar Ahad Kecamatan Kertak Hanyar sudah terlaksana.

“Karena pasar memang diperkirakan sangat rentan, mengingat banyaknya interaksi,” kata Diauddin, didampingi Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Banjar Eddy Elminsyah Jaya.

Pihaknya juga terus imbau agar pedagang dan pengunjung tetap memperhatikan protokol Covid-19, yakni tetap memakai masker, menjaga jarak dan rajin cuci tangan menggunakan sabun.

Dipaparkan Diauddin, upadate Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjar mengakui bahwa hampir 80 persen warganya yang positif corona, berasal dari cluster pasar di Banjarmasin, mengingat ada warga Kabupaten Banjar yang memang berprofesi sebagai pedagang di kota terbesar Kalsel tersebut.

“Kita harus akui, selain yang awal-awal itu cluster Gowa, ternyata banyak warga kita yang terpapar sekarang banyak berasal dari cluster pasar di Banjarmasin. Selain sebagai pedagang, juga yang terkena adalah keluarga atau orang dekat pedagang,” kata dia.

“Pasar memang mesti menjadi perhatian untuk kita rapid test. Hari ini kita sudah ambil rapid test ratusan pedagang dan pengunjung Pasar Ahad, karena rawan sebab berbatasan langsung dengan Banjarmasin,” ucap dr Diauddin.

Ia menyampaikan dalam pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), data terkonfirmasi sangat meningkat, yakni menjadi 40 positif, berarti bertambah tujuh orang (kasus).

“Dari 40 itu, 27 dirawat, delapan sembuh dan lima meninggal,” terang Diadudin, waktu itu.

Penambahan tersebut memang besar ujar Jubir GTPPC-19 Banjar, namun tidak perlu kaget, karena pihaknya gencar melakukan rapid test.

“Bila ada reaktif rapid test, akan di-swab untuk kemudian kita kirim sampelnya ke BPTKL (Lab Dinkes Kalsel) di Banjarbaru,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan selama PSBB sejak Sabtu (16/5/2020) lalu, sudah ada 254 rapid test, dan swab 48. Jika ditotal sejak masa darurat 23 Maret 2020 maka telah 975 warga dilakukan rapid test dan 139 diambil swab. (kominfobanjar/dya)