Tak Berkategori  

Pengikut Nasruddin Sang Nabi Palsu Diindikasikan Dari Berbagai Daerah

KANDANGAN, koranbanjar.net – Pengikut ajaran sesat yang disebarkan Nasruddin yang mengaku nabi ke-26 tak hanya warga setempat. Tidak menutup kemungkinan ada jamaahnya yang dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Nasruddin, Pria asal Desa Kahakan, Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) kini dipolisikan, dengan tuduhan kasus penistaan agama. Di Kabupaten tetangganya, Hulu Sungai Selatan (HSS) sendiri, terindikasi warga mengetahui tentang ajaran sesat yang disebarkan Nasruddin.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana, Kesatuan Bangsa dan Politik (BPB Kesbangpol) HSS Efran mengatakan, saat ini tidak bisa dipastikan ada tidaknya warga HSS yang menjadi pengikut aliran yang diajarkan Nasruddin itu.

Berdasarkan informasi yang pihaknya gali, warga di HSS pun ada yang mengetahui tentang ajaran yang disebarkan Nasruddin itu.

“Dari informasi yang kita himpun kan asal jamaahnya datang dari berbagai daerah, bukan hanya penduduk setempat. Saya tidak berani mengatakan di HSS tidak ada, sebab sekarang komunikasi cepat melalui Hp. Orang HSS pun ada yang tahu bahwa ada ajaran itu, berarti ada kemungkinan tahu dari teknologi ataupun ia sendiri datang,” bebernya saat didatangi di kantornya Jalan Musyawarah Kandangan.

Kendati demikian ucap Efran, pihaknya tidak menyatakan bahwa warga yang mengetahui hal tersebut terlibat, menjadi jamaah ataupun sebagai anggota. “Tapi tidak menutup kemungkinan, bahwa ia juga bagian dari itu. Karena sentral gurunya ada di Barabai itu, jadi orang fokusnya ke sana saja,” tambahnya.

Efran mengimbau masyarakat HSS agar betul-betul mencari ilmu, jangan hanya mempelajari satu sisi. Ia menyarankan datang langsung ke alim ulama, jangan belajar sendirian ataupun kepada informasi teknologi semisal internet saja.

“Dan yang terpenting pilih dan pilah siapa gurunya, dilihat track record gurunya dahulu. Jangan cuma pandang lulusan mana, tapi perlu analisisis apakah ucapan dan sikapnya benar-benar mencerminkan seorang guru,” imbaunya mengakhiri. (yat/dra)