Tak Berkategori  

Pengembangan Produk Gula Aren Asli Kotabaru Terganjal, Karena Anggaran Tak Tersedia

Keinginan Dinas Pertanian Kabupaten Kotabaru untuk menjadikan gula merah, produk asli Desa Tirawan, Kabupaten Kotabaru untuk mendapat hak paten terganjal. Bahkan keinginan produk asli dari Kotabaru untuk go internasional tersebut sepertinya pupus

KOTABARU, koranbanjar.net – Kendala yang dialami Dinas Pertanian untuk mengembangkan produk lokal Kotabaru untuk go internasional lantaran Program Indikasi Geografis (IG) yang ingin dikembangkan melalui konsultan, tidak mempunyai anggaran untuk membuat persyaratan.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Kotabaru, Hairuddin saat dikonfirmasi mengaku pembiayaan tidak memungkinkan sehingga belum bisa menindaklanjuti rencana program IG tersebut.

“Kita sudah mengagendakan rapat dengan Pemerintah Daerah melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan. Namun dari segi anggaran kayaknya tidak memungkinkan, besarnya juga lumayan. Semua melihat situasi keuangan,”katanya, Minggu (2/5/2021)

Sambung Hairuddin, program tersebut memerlukan anggaran cukup besar sekitar Rp200 juta, untuk digunakan mulai identifikasi, pemeriksaan sampel oleh tim ahli yang turun ke lapangan. Bahkan identifikasi dilakukan tim ahli meliputi, tanah, bahan baku hingga proses pengolahan gula aren.

“Tujuannya saat pengolahan gula aren tertera komposisi, selain hak paten yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM. Termasuk juga ukuran cetakan gula aren, karena ukuran cetak juga bisa mempengaruhi pasaran pasar,”pungkasnya.(cah/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *