MANDIANGIN, koranbanjar.net – Selain mengembangkan objek wisata alam, Pengelola Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam, Mandiangin, Kecamatan Karang Intan, kini juga mengembangkan agrowisata buah.
Kasubag TU Tahura Sultan Adam, Lilis Nurhayati mengimbau kepada para pengunjung Agro Wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam, Mandiangin agar tidak memetik buah di kawasan agrowisata secara sembarangan.
“Kebanyakan pengunjung memetik buah di agrowisata seperti durian, namun karena buahnya belum matang, setelah mereka belah, ditinggalkan begitu saja,” tuturnya.
Dia menambahkan, pengunjung yang masuk ke kawasan agrowisata, nantinya dikenakan tarif, tapi pengunjung boleh memetik buah di sana sepuasnya.
“Namun ini hanya sekadar rencana awal, munkin akan kami rapatkan dulu ke depan, jadi masuk awal akan dikenai biaya, kemudian masuk kawasan agrowisata akan kami kenai biaya,” tutur Lilis.
Di daerah kawasan Agro Wisata Tahura Sultan Adam semakin meningkat, penghijauan yang dilakukan pengelola Tahura juga bermanfaat bagi yang lain, karena pohon yang ditanam adalah pohon yang menghasilkan buah.
“Jadi kami di sini ada menanam pohon yang berbuah, seperti lengkeng, rambutan, durian dan pohon lainnya,” timpal dia.
Kemudian ditambahkan lagi, belum lama tadi, pengelola Tahura melakukan penanaman 3.000 pohon bersama dengan PT. Tia di kawasan Agro Wisata, dengan jenis yang beragam, seperi 1.000 durian, 1.000 rambutan dan 1.000 lengkeng.(sen)