Pengamanan aset tanah perseroan milik PT PLN di Kalsel, Kaltim dan Kaltara mendapatkan dukungan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN).
BALIKPAPAN, koranbanjar.net – Pelaksanaan pengamanan aset tanah perseroan dengan pendaftaran sertifikat yang didukung Kementerian ATR/BPN, diapresiasi PT PLN.
Dengan dukungan Kanwil BPN Provinsi Kaltim dan Kanwil BPN Provinsi Kalsel, hingga saat ini berhasil diterbitkan sebanyak 261 Persil sertifikat yang tersebar di 10 kota/kabupaten.
Di antaranya 11 persil Kantah Bulungan, 75 persil Kantah Berau, 39 Persil Kantah Kutim, 2 persil Kantah Kukar, 20 persil Kantah Balikpapan, 24 persil kantah Kutim, 8 persil Kantah Samarinda, 4 persil kantah Paser, sedangkan untuk Provinsi Kalsel, 36 persil di Kantah Kotabaru, dan 7 persil di Kantah Tabalong.
Senior Manager Perizinan, Pertanahan, dan Komunikasi PLN UIP KLT Basuki Rahman menjelaskan bahwa target di semester 1 adalah sebanyak 352 persil, dengan sisa waktu dipenghujung bulan Juni 2022, PLN Terus berupaya maksimal, dengan harapan Semester 1 bisa tercapai tentunya dengan dukungan dan support dari kantor BPN terkait.
Dirinya menambahkan jika target penerbitan sertipikat pada tahun 2022 di Kaltimra dan Kalsel adalah 783 persil.
Menurutnya, kendala saat ini adalah adanya tumpang tindih lahan serta kendala ketika proses pemisahan hak.
Yakni, harus meminjam sertipikat induk dari pemilik sebelumnya untuk dilakukan pemisahan hak, khususnya pengadaan tanah yang dilaksanakan beberapa tahun silam.
Di sisi lain, kerja sama dan dukungan dari Kementerian ATR/BPN sudah sangat baik hingga saat ini, dirinya juga berterima kasih dan mengapresiasi kerja keras rekan-rekan yang mengurus administrasi maupun terjun langsung ke lapangan baik dari pihak ATR/BPN maupun pihak internal PLN.
“Proses penerbitan sertipikat dimulai dari pendaftaran tanah, pengukuran, panitia pemeriksaan tanah dan tahapan selanjutnya hingga terbitnya buku sertipikat,” katanya.
Di antara kegiatan tersebut yang paling berat adalah proses pengukuran dan panitia pemeriksaan tanah, medan dilalui tidak selalu mudah dijangkau dan jauh dari jalan raya.
“Sehingga diperlukan usaha lebih untuk mencapai lokasi aset akan diukur dan diperiksa, terima kasih rekan-rekan yang sudah berupaya maksimal baik dari BPN dan PLN”, tutup Basuki. (dya)