Penemuan Mayat Membengkak di Sungai Tabuk, Ditengarai 4 Hari di Dalam Air

Seorang mayat membengkak ditemukan di Desa Keliling Benteng RT 01 Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, Sabtu (14/8/2021) sekitar pukul 11.00 Wita. Mayat tersebut berjenis kelamin perempuan.

BANJAR, koranbanjar.net – Ihwal bermula saat Supian sebagai saksi berencana mengundang korban untuk acara selamatan, Sabtu (14/8/2021) sekitar jam 11.00 Wita.

Namun, setelah diketuk pintu pondok rumah milik korban yang berada di Desa Keliling Benteng RtT 01 Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, korban saat di panggil-panggil oleh Supian beberapa kali tak kunjung ada jawaban dari dalam rumah, dan korban tak juga keluar rumah.

Kemudian, Supian mencarinya hingga ke belakang pondok dan didapati bahwa korban sudah dalam keadaan meninggal mengapung dengan posisi terlentang di sumuran sawah belakang pondok.

Ia pun langsung memberitahukan kepada warga lain dan melaporkannya kepada kepala desa kemudian melaporkannya ke polsek setempat.

Saat penemuan korban ditemukan barang bukti berupa 1 buah alat ringgi atau lunta (alat tangkap ikan khas Banjar), alias alat penangkap ikan jenis seroja kemudian ikan yang sudah dalam keadaan membusuk di dalam ember.

Selanjutnya, sekitar pukul 15.55 Wita di RSUD Ratu Zalecha Martapura dilakukan visum luar terhadap korban tersebut oleh dokter Ruli didampingi Unit Inafis Sat Reskrim Polres Banjar.

Hasil visum menerangkan diperkirakan korban meninggal dunia kurang lebih sekitar 4 hari lalu, dari hasil pemeriksaan luar tidak ada ditemukan tanda bekas penganiayaan baik benda tumpul atau benda tajam

Adapun bekas semacam jeratan di leher diakibatkan oleh pembengkakan leher yang terkena tutup kepala atau jilbab selama 4 hari di dalam air.

Berkaitan dengan kronologis mengingat korban yg bertempat tinggal jauh dari perumahan penduduk dan hidup sendirian.

Diperkirakan meninggalnya tercebur dalam kubangan air tersebut dan tidak ada yang mengetahuinya.

Kasus ini belum diketahui pasti bahwa korban ada memiliki riwayat sakit atau tidak dikarenakan pihak keluarga pun juga jarang berkomunikasi dengan korban tersebut dikarenakan pihak keluarga bertemu sekitar sebulan yang lalu terhadap korban.

Dari pihak penyidik dan tim Inafis sudah menyampaikan kepada pihak keluarga korban, untuk mengetahui penyebab korban meninggal pihak rumah sakit akan melakukan outopsi jenazah.

Namun, dari pihak keluarga menolak dan kemudian membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan outopsi dan pihak kluarga sudah rela menerima atas musibah tersebut. (mj-40/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *