Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Banjar

Pendidikan Politik Pemilih Pemula di Kabupaten Banjar

Avatar
462
×

Pendidikan Politik Pemilih Pemula di Kabupaten Banjar

Sebarkan artikel ini
Sosialisasi pemilih pemula dilaksanakan di Aula SMAN 1 Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (14/2/2022). (Sumber Foto: Kominfo Kabupaten Banjar/koranbanjar.net)

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Banjar kembali melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pemilih Pemula untuk jenjang Pendidikan Menengah di Kabupaten Banjar Tahun 2022.

BANJAR,koranbanjar.net – Sosialisasi adanya Pemilihan Presiden, Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2024, dilaksanakan di Aula SMAN 1 Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (14/2/2022).

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Kegiatan ini dibuka Sekretaris Badan Kesbangpol Banjar dengan menghadirkan narasumber Staf ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM II Mada Taruna dan Muhammadun dengan mengundang 60 Peserta dari Siswa-Siswi, Guru di SMAN 1 Sei Tabuk Kabupaten Banjar.

Sekretaris Badan Kesbangpol Banjar Wasis Nugraha  menyampaikan Pada saat pemilu dan pilkada. Harus dengan benar – benar sesuai amanah rakyat yang jujur dan sesuai dengan hati nurani tanpa adanya tekanan.

Dalam hal tata kelola pemilu pada pemilu  banyak terobosan yang telah dilakukan KPU untuk menghadirkan pemilu yang berkualitas dan berintegritas.

“Terobosan ini setidaknya menyasar tiga aspek utama yakni  menata akses informasi publik, menjamin hak konstitusional warga Negara dan menjaga otentisitas suara rakyat,” ujar Wasis.

Staf ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Mada Taruna menyampaikan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, norma kebiasaan.

Dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya. Bisa positif – bisa negatif dalam konteks membangun negeri.

“Berjalan atau tidaknya suprastruktur politik dan infrastruktur politik salah satunya dipengaruhi oleh budaya politik. Termasuk di level daerah atau kabupaten dan kota,” jelasnya.

Sementara Muhammadun menyampaikan dinamika yang terjadi akhir-akhir ini para pemuda mengalami permasalahan, di antaranya tawuran antar pelajar, narkoba, suka hidup yang berlebihan, acuh tak acuh, dan lainnya.

“Kehidupan pemuda demikian merupakan salah satu dampak dari kegagalan pendidikan belum mampu mengajak pada dua para generasi muda untuk ikut aktif dalam kegiatan yang ada baik di sekolah, masyarakat, keluarga, bangsa dan negara,” paparnya.

Disimpulkannya, untuk mewujudkan pesta demokrasi yang sesuai dengan harapan, sekolah mempunyai peranan penting melalui pendidikan politik bagi siswa.

Pendidikan politik di sekolah dapat diberikan melalui pendidikan pemilih (voters education) bagi siswa sebagai pemilih pemula yang memiliki jumlah sangat signifikan dalam kegiatan pemilihan.

Lebih lanjut Muhammadun menambahkan pendidikan pemilih/politik memiliki peranan yang sangat penting dalam membangkitkan kesadaran dan daya kritis siswa tentang hak pilihnya.

Sehingga siswa memiliki pemahaman akan pelaksanaan pemilu/pilkada yang merupakan bagian dari proses demokrasi yang dilakukan dengan sepenuh hati.

Dengan begitu, siapa pun yang menduduki kursi kepemimpinan adalah mereka yang benar-benar berkualitas, memiliki integritas tinggi, jujur, adil, amanah, dan terhindar dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. (dy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh