Tak Berkategori  

Pendaki Kalsel Distribusikan Bantuan ke Desa Terisolir di HST

Melalui Posko Meratus, puluhan pendaki asal Kalimantan Selatan (Kalsel) bahu membahu distribusikan bantuan yang pertama kali ke wilayah desa terisolir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) pasca bencana banjir bandang.

HULUSUNGAITENGAH, koranbanjar.net – Bencana alam banjir bandang disertai hujan deras ini terjadi pada hari Rabu (13/1/2021) lalu dan pertama kali daerah HST yang terdampak yakni Desa Alat Kecamatan Hantakan.

Akibatnya, desa serta wilayah sekitar luluh lantak diterjang banjir. Bahkan beberapa akses menuju desa dipastikan terputus total karena tumpukan tanah longsor dan pohon tumbang menutup jalan.

Mengetahui terdapat desa yang terisolir, sejumlah pendaki asal Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Barabai HST terjun langsung untuk membantu.

Menurut koordinator logistik Posko Meratus, Desa Hantakan RT 5, Kecamatan Hantakan, Syahrani mengatakan, pihaknya berinisiatif menggerakkan para pendaki yang ada di wilayah Kalsel.

“Kami mendapatkan kabar bahwa jalur di atas (Desa Alat) dan sekitarnya lumpuh total, Kami inisiatif untuk menggerakkan pendaki,” ungkapnya.

Lewat jalur ekstrim, pendaki dari Organisasi Pecinta Alam (Orpala) Kandangan dan Barabai berangkat ke lokasi desa terisolir pada Minggu (17/1/2021) malam.

“Bersama saya sebagai penunjuk jalan, kami terjun dari Posko Induk Meratus agar warga cepat mendapatkan bantuan logistik,” bebernya.

Menempuh perjalanan dengan medan berat selama 8 jam, akhirnya tim pendaki berhasil sampai tujuan di desa terisolir.

Sejak Minggu (17/1/2021) hingga Rabu (20/1/2021) ini, total sebanyak 87 orang pendaki ikut menyalurkan bantuan logistik dari masyarakat luar.

“Alhamdulillah pendaki Kalsel terus berdatangan, kita sangat terharu. Bahkan, dari Kalimantan Timur (Kaltim) dikabarkan akan ikut membantu,” ujar Syahrani.

Screenshot video : pembukaan jalur yang tertutup pohon tumbang di HST. (untuk koranbanjar.net)
Screenshot video : pembukaan jalur yang tertutup pohon tumbang di HST. (untuk koranbanjar.net)

Bahkan, komunitas klub motor Smote Ireng Tabalong juga membantu membuka akses jalan dengan menggunakan gergaji mesin (senso) di sejumlah titik.

Penyaluran bantuan logistik ini merupakan inisiatif langsung dari Posko Induk Meratus yang diketuai oleh Sumiati, Mantan Kepala Desa Pantai Mangkiling (sebelum berubah menjadi Desa Datar Ajab) tahun 1982-1999.

Selaku Koordinator Posko Meratus, Eva menuturkan bahwa warga yang terdampak banjir bandang itu kurang membutuhkan bantuan pakaian.

“Utama warga membutuhkan sembako, makanan, peralatan mandi, perlengkapan bayi, serta alat masak,” kata Eva. (mj-030/dya)