Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Kalsel

Pemprov Kalsel Upayakan Pembangunan Jembatan Penghubung Pulau Laut dan Pulau Kalimantan

277
×

Pemprov Kalsel Upayakan Pembangunan Jembatan Penghubung Pulau Laut dan Pulau Kalimantan

Sebarkan artikel ini
Rapat keberlanjutan pembangunan jembatan penghubung Pulau Laut dan Pulau Kalimantan, bertempat di ruang rapat Aberani Sulaiman, Kantor Setda Provinsi Kalsel, Banjarbaru, Selasa (6/6/2023). (Foto: Adpim Setdaprov Kalsel/Koranbanjar.net)
Rapat keberlanjutan pembangunan jembatan penghubung Pulau Laut dan Pulau Kalimantan, bertempat di ruang rapat Aberani Sulaiman, Kantor Setda Provinsi Kalsel, Banjarbaru, Selasa (6/6/2023). (Foto: Adpim Setdaprov Kalsel/Koranbanjar.net)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya mendorong pembangunan jembatan penghubung Pulau Laut ke Pulau Kalimantan, pembangunan jembatan ini dipastikan akan berlanjut mulai tahun 2024.

BANJARBARU, koranbanjar.net Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar mengaku pihaknya belum dapat memastikan biaya pembangunan jembatan yang menghubungkan Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu itu. Hal itu disebabkan masih dalam proses pengkajian yang direncanakan dapat selesai di tahun ini.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Kita sedang menggali informasi terkait data. Berapa clearance yang akan kita bangun dan biaya yang harus dipenuhi, supaya pelaksanaannya bisa kita lanjutkan segera,” kata Roy saat memimpin rapat keberlanjutan pembangunan jembatan Jembatan Penghubung Pulau Laut dan Pulau Kalimantan di ruang rapat Aberani Sulaiman, Kantor Setda Provinsi Kalsel, Banjarbaru, Selasa (6/6/2023).

Roy mengatakan pembangunan akan dilakukan secara bertahap selama lima tahun. Melalui APBD Pemprov Kalsel sebesar Rp300 miliar serta Pemkab Kotabaru dan Tanah Bumbu masing-masing Rp100 miliar dan akan dimulai pada tahun 2024.

“Kekurangan dana akan kita carikan lagi nanti solusinya,” ujar Roy.

Roy juga menjelaskan dana APBD itu digunakan untuk membangun jembatan atau jalan terdekat. Sehingga kedua sisi akan lebih cepat pembangunannya.

“Kalau dari pusat dananya tahun 2030, nanti kita coba minta bantuan dari DPR RI dan lainnya untuk menyampaikan ke Kementrian agar pencairan dana pusat bisa lebih cepat,” jelasnya.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Kotabaru, Said Akhmad berharap keberadaan jembatan yang menjadi salah satu proyek kebanggaan Kalsel itu segera terwujud.

“Kenapa kita mendesak, karena salah satu laut terdalam itu ada di Pulau Laut, di Mekar Putih kalau kita ingin membuat pelabuhan internasional,” ucapnya.

Ia menyayangkan anggaran pusat akan cair pada tahun 2030 untuk jembatan penghubung itu. Padahal sejak 2015 lalu, menurutnya pemerintah setempat sudah menghabiskan dana APBD untuk pembebasan lahan dan sebagainya mencapai Rp100 miliar.

Selain itu, katanya, semakin lama proses pembangunan nilai biaya yang dikeluarkan juga akan semakin tinggi.

“Bagaimana ini bisa cepat terselesaikan, kalau anggaran pusat tahun 2030. Kita tidak sepakat, karena pembangunannya sudah jalan,” katanya.

Melalui jembatan penghubung ini, Ia berharap dapat berpengaruh terhadap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kabupaten Tanah Bumbu.

“Ini juga menarik minat investor dari China, mereka mengaku siap. Kita hanya menunggu MoU antar Pemkab Kotabaru, Tanah Bumbu dan Pemprov Kalsel,” pungkasnya. (Bay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *