ARANIO – Objek wisata Pulau Pinus 2 yang terletak di area waduk Riam Kanan, Desa Bukit Batas, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, kini tidak lagi seramai tempo dulu. Para pengunjung sepertinya tidak begitu banyak lagi yang berwisata di pulau yang ditumbuhi ratusan pohon pinus itu.
Salah satu faktor kurangnya pengunjung berwisata ke Pulau Pinus, menurut Rizkiah (19), daya tarik objek wisata yang saat ini dianggapnya begitu kurang.
“Biasa-biasa saja, kurang menarik tempatnya. wajar yang datang tidak banyak,” ujar perempuan asal Imban, Bati-bati ini.
Selain itu, menurut M Arridho (21), berkurangnya pengunjung Pulau Pinus disebabkan banyaknya tempat wisata yang lain di Riam Kanan yang menurutnya lebih menarik.
“Wajar saja kalau di sini minat pengunjung berkurang, sebab banyak tempat wisata di tempat lain yang lebih bagus,” ujar pria asal Sekumpul Martapura ini.
Dia menyebutkan beberapa bukit wisata yang sekarang lebih sering didatangi oleh traveler, antara lain, Bukit Batas dan Bukit Matang Keladan yang keduanya tersebut masih di wilayah Riam Kanan.
“Seharusnya ada pembaharuan di Pulau Pinus ini agar lebih kekinian, seperti diadakannya rumah pohon untuk spot berfoto-foto dan lain-lain. Kalau yang ada ini kan baru satu,” tutur Ridho.
Memang, kala itu sesuai pantauan koranbanjat.net hanya terlihat 2 kelompok pelancong yang berkemah pada malam akhir pekan beberapa waktu lalu.
Memang, masih banyak wisatawan datang ke Pulau Pinus, namun kebanyakan mereka hanya numpang lewat untuk menuju Bukit Batas.
Berkurangnya pengunjung ke Pulau Pinus juga dirasakan Wahidah (46) wanita yang berjualan di Pulau Pinus 2 ini mengaku pendapatannya sudah berkurang sejak 2 tahun terakhir.
“Sekarang udah mulai sepi pengunjung, dulu pas masih ramai saya bisa dapat empat ratus ribu dalam sehari. Sekarang dapat dalam seratus lima puluh ribu saja baru dapat dalam dua hari,” ujarnya.
Ibu 3 anak ini menambahkan, kebanyakan pembeli yang singgah di warungnya pun dari pengunjung yang numpang lewat di Pulau Pinus sepulang dari Bukit Batas.
“Kalau makin lama makin berkurang pembeli bisa saja gulung tikar,” tutup Wahidah.(dra)