Pembangunan rel kereta api menuju Bandara Internasional Syamsuddin Noor di Kota Banjarbaru yang direncakana Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sepertinya akan tertunda. Hal tersebut dikarenakan kendala anggaran yang di-refocusing.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Rencana pembangunan rel kereta api menuju Bandara Internasional Syamsudin Noor di Kota Banjarbaru sepertinya mengalami penundaan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dari Pemprov Kalsel, Nurul Fajar Desira kepada koranbanjar.net mengatakan, penundaan kajian karena refocusing anggaran untuk menutup keuangan daerah. “Kajian akan diusulkan lagi pada tahun berikutnya,” kata dia.
Untuk pembangunan rel kereta api menuju Bandara Internasional Syamsuddin Noor itu telah ditunda, karena Pemprov Kalsel memerlukan dana miliaran rupiah untuk membayar insentif tenaga kesehatan (Nakes) Covid-19.
Tak hanya menunda kajian pembanguan rel kereta api, beberapa program yang belum masuk dalam lelang juga turut mengalami penundaan.
“Insentif nakes tidak ditanggung APBN, dan akan dibebankan ke APBD. Maka kita harus recofusing untuk membayarnya,” ungkap dia.
Dijelaskan, nilai recofusing anggaran tidak ada memiliki persentasi patokan, namun yang pasti, beberapa program belum lelang ditunda dulu.
“Proyek belum lelang itu dikumpulkan untuk menutupi keuangan daerah. Yang sudah tetap dijalankan,” ujarnya.
Dengan adanya recofusing anggaran, maka kajian rencana pembangunan rel kereta api menuju Bandara Internasional Syamsuddin Noor Kota Banjarbaru akan dibahas pada anggaran tahun berikutnya.(maf/sir)