BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – PT Pelindo III akan segera memanggil empat perusahaan yang melakukan aktivitas bongkar buat dan pengangkutan material hingga mengakibatkan ruas jalan di wilayah Kelurahan Basirih Selatan, Banjarmasin.
Hal tersebut dikatakan Regional Manajer Operasional dan Komersial PT Pelindo III, Ahmad Fajar saat menghadiri perundingan dengan warga Mantuil dan Basirih Selatan, Kamis (21/2) di Ruang Rapat Barito, PT Pelindo III Banjarmasin.
“Ada beberapa perusahaan yang melakukan aktivitas bongkar muat di pelabuhan Pelindo III. Tapi yang utama, ada empat perusahaan,” katanya.
Keempat perusahaan tersebut masing-masing PT Chonch, PT Nindya Karya, PT Lintas Samudra Borneo dan PT Laban Samudra Raya.
Diharapkan, warga Mantuil dan Basirih bersinergi dengan PT Pelindo III agar masing-masing keinginan dan kepentingan bisa berjalan.
“Mudah-mudahan tidak sampai satu minggu ini sudah selesai. Mari kita saling dukung agar semua keinginan terpenuhi dan berjalan lancar,” ujarnya.
Sementara itu, koordinator aspirasi warga Mantuil dan Basirih, Ahmad mengatakan, pihaknya menuntut PT Pelindo III agar secepatnya menyelesaikan persoalan yang kini bergejolak.
“Kami minta lima point tuntutan yang diajukan, harus dipenuhi. Jika salah satu tidak dipenuhi, dengan terpaksa jalan akan kami blokir,” katanya.
Menurutnya, warga tidak bermaksud menghambat atau menolak pembangunan. Namun disisi lain, warga tidak terima jika hanya menjadi pihak yang dirugikan.
“Kontribusi kepada warga, apa? Ruas jalan yang dilewati armada angkutan itu wilayah pemukiman pada penduduk. Kami hanya kebagian debu dan kerusakan jalan saja,” ujarnya.
Ia menambahkan, gejolak dan keresahan dikalangan warga sudah sejak lama muncul, namun pihaknya masih bisa menahan.
“Tapi kalau dibiarkan terus seperti ini, kesabaran warga juga habis. Pelindo III kami harap bisa bertindak secepatnya, jangan sampai warga bereaksi,” tambahnya.
Sebelumnya, warga Kelurahan Basirih Selatan mengeluhkan kondisi ruas jalan diwilayah mereka yang rusak dan berdebu, akibat aktivitas angkutan armada dump truk pengangkut material.
Armada dump truk tersebut diduga mengangkut melebihi tonase sehingga material yang dibawa seperti pasir dan batu split, sering jatuh berserakan dijalanan.
Atas kondisi tersebut, warga Mantuil dan Basirih sepakat mengeluarkan tuntutan kepada perusahaan armada dump truk yang berisi lima poin.
Antara lain, warga menuntut dilakukan perbaikan jalan yang rusak serta bak dump truk harus ditutup dengan terpal untuk meminimalisir debu dan material yang terjatuh. (al/ndi)