Pedagang Pasar Terapung Melindungi Diri Dari Hujan Pakai Karung

BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Payung dan terpal seakan menjadi kawan setia para pedagang pasar terapung di siring Sungai Martapura, Jalan Pierre Tendean, Banjarmasin, untuk melawan cuaca hujan atau menepis panasnya terik matahari yang sedang mereka hadapi.

Tak hanya itu, payung dan terpal tersebut juga mereka gunakan untuk menangkal hawa dingin malam saat mereka bermalam di dermaga siring pasar terapung Banjarmasin, yang digelar setiap pekan pada hari Sabtu dan Minggu itu.

“Tidur ya seadanya di sini. Kalau terpalnya kurang di saat hujan, kita tambahkan pakai karung atau plastik,” ujar Juhairiah (40), pedagang yang mengaku sudah empat tahun berjualan di pasar terapung, Sabtu (8/12/2018) pagi tadi.

Berbagai macam buah-buahan hingga makanan khas banjar yang tersedia di pasar terapung. (Foto: mj-038/koranbanjar.net)

Selain tidak tersedianya fasilitas atap pasar dari pemerintah yang bersangkutan untuk para pedagang, dermaga pasar terapung yang memang dibangun tidak menggunakan tongkat, terkadang membuat sebagian permukaan dermaga menjadi terendam air sungai. Ini semakin biasa terjadi ketika pengunjung pasar terapung banyak berdatangan pada hari Sabtu sore dan Minggu pagi.

“Kalau pengunjung lagi banyak, lantai dermaga bisa terendam air.  Apalagi kalau hari Sabtu sore dan hari Minggu,” ucap pedagang lainnya, Halimah (25), warga Lok Baintan, Kabupaten Banjar, kepada koranbanjar.net.

Para pedagang berharap, pemerintah terkait bisa memberikan fasilitas yang bisa menaungi mereka dari segala cuaca dan lebih memperhatikan kondisi lantai dermaga agar tidak teredam air jika sedang banyak didatangi para pengunjung pasar. (mj-028/dny)