Pedagang Pasar Sudimampir Tolak Rencana Event Street Food Festival yang Diselenggarakan Pemko Banjarmasin

Pertemuan antara pedagang Pasar Sudimampir dan Dinas Perdagangan Kota Banjarmasin, yang menyampaikan sikap penolakan dengan rencana event Street Food Festival yang digelar dalam rangka Hari Jadi Kota Banjarmasin. (Foto: Koranbanjar.net)

Dalam rangka menyemarakan hari jadi Kota Banjarmasin yang beberapa pekan lagi akan dilaksanakan. Pemko berencana akan menggelar Event Street Food Festival. Akan tetapi rencana tersebut mendapat penolakan dari sejumlah pedagang di pasar Sudimampir.

BANJARMASIN, Koranbanjar.net – Penolakan tersebut dilatarbelakangi lantaran event yang berlangsung selama 30 hari itu, direncakan akan menggunakan area parkir halaman pasar di sana.

Selain itu pihak Paguyuban pasar Sudimampir merasa tidak pernah dilibatkan dalam pembahasan rencana Pemerintah Kota Banjarmasin, yang akan mengadakan Event Street Food Festival di area halaman parkir pasar Sudimampir, sehingga membuat sejumlah pedagang di sana keberatan dan menolak rencana tersebut.

Selain tidak pernah dilibatkan, pihak pedagang hanya diberitahukan dan disosialisasikan satu minggu belakangan ini saja. Sehingga para pedagang merasa kaget, sebab beberapa fasilitas pendukung sudah terpasang, seperti lampu penerangan dan lain sebagainya.

Meskipun pihaknya mengaku sangat mendukung dengan rencana program Pemerintah Kota Banjarmasin, para pedagang melalui Sotopo selaku Ketua Paguyuban Pasar Sudimampi ini tetap menolak, karena menurutnya pasti akan terjadi masalah saat di lapangan.

Terutama saat aktivitas bongkar muat yang tidak dapat diprediksi waktunya, dan itu bisa menghambat aktivitas pedagang dan transaksi jual beli.

Meskipun pihak Pemko akan berkonsultasi kembali degan pimpinan, para pedagang tetap ngotot menolak rencana Pemerintah Kota Banjarmasin tersebut.

“Kami kumpulan pedagang di sini menolak karena pasti ada maslah dikemudian hari, terlebih saat terjadi aktivitas bongkar muat, selain itu parkir di tutup atau di alihkan dari pukul 16.00 WITA sampai persiapan tidak segampang itu,” kata Sotopo

“Memang mereka gampang mengatakan, tapi kami meyakini tetap aja pasti terjadi maslah di lapangan, sepeti kemacetan segala macam, kaya pelanggan misalnya macet begini lalu dia membatalkan dan tidak jadi ke sini. Sementara aktivitas para pedagang gak bisa ditetapkan kapan dan jam berapa bongkar muat itu, karena tergantung pelanggan datang dan berbelanja jam berapa, bisa juga terjadi malam, walaupun tidak semua dan tidak setiap hari, dan itu tidak bisa diprediksi,” tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Perdagangan Ichrom Muftezar mengatakan pihaknya tidak menutup area tersebut, akan tetapi membuat alur lalu lintas di kawasan sana.

Selain itu dirinya juga berkeyakinan dengan kegiatan tersebut ada beberapa keuntungan dengan adanya event itu, salah satunya membuat area tersebut tidak mati, selanjutnya aktivitas pasar tediharapkan bisa ramai kembali sampai malam hari.

“Kami berharap agar pasar Sudimampir itu bisa beroperasi sampai malam, tapi kami batasi dulu waktunya satu bulan dalam rangka hari jadi kota Banjarmasin. Selain itu dirinya juga berharap para pedagang bisa bisinergi, berbagi tempat dan berbagi waktu dengan IKM yang nantinya akan mengisi kegiatan event tersebut,” katanya.

Untuk pengamanan pihak Dinas Perdagangan mengaku sudah melibatkan Polsek dan Koramil setempat, termasuk Satpl PP serta Dinas Perhubungan yang akan berjaga setiap saat.

Menurut informasi sedikitnya ada sekitar 54 toko atau pedagang yang menolak dengan rencana Pemerintah Kota Banjarmasin itu, jumlah tersebut belum termasuk di pasar Sudimampir 1 dan Sudimampir 2.

(rth)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *