Banjar  

Owner Nisfa Tour dan Travel Bantah Jemaahnya Terlantar di Arab Saudi

Jemaah umrah PT Nisfa Utama Wisata berada di Jabal Rahmah, Mekkah, Arab Saudi. (Sumber Foto: PT Nisfa Utama Wisata untuk koranbanjar.net)

Adanya isu yang menyebutkan jemaah umrah Nisfa Tour & Travel terlantar di Jeddah Arab Saudi dibantah tegas oleh Owner, Mahmud Asrari. Namun, ia lebih memilih menenangkan jemaahnya daripada menanggapi isu tersebut.

BANJAR, koranbanjar.net – Akibat isu yang beredar dan tidak disertai dengan konfirmasi terhadap dirinya ini, memang membuat beberapa jemaah sempat mempertanyakan hal itu kepadanya.

“Padahal, keberangkatan kami yang pertama tanggal 8 Oktober 2022 berjalan dengan lancar dan aman, baik selama jemaah berada di Madinah maupun di Mekkah,” kata Mahmud Asrari, yang ditemui di kantornya di Jalan Pendidikan 4 Kelurahan Sekumpul, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar.

Dijelaskannya, keberangkatan pertama diberangkatkan Nisfa Tour & Travel atau PT Nisfa Utama Wisata ini adalah pelaksanaan program 16 hari.

Hal tidak mengenakkan lainnya yang dipaparkan, bahwa keberangkatan pertama PT Nisfa Utama Wisata itu berhubungan dengan PT Mitra Cakrawala Wisata, padahal tidak ada hubungannya sama sekali.

“Kami tidak bernaung di PT Mitra Cakrawala Wisata. Karena, semenjak Agustus sudah tidak bekerja sama lagi dengan mereka (PT Mitra Cakrawala Wisata),” jelasnya.

Informasi tidak disertai konfirmasi dengan pihaknya, menyebabkan beberapa calon jemaahnya mengurungkan diri untuk mendaftarkan diri.

“Ini tentu saja merugikan kami dan kami harus menjelaskan panjang lebar bahwa hal itu tidak benar,” imbuh dia, Sabtu (29/10/2022).

Para jemaah umrah Nisfa Tour & Travel pada 28 Oktober 2022, imbuh Mahmud Asrari, sudah tiba di Banjarmasin dengan selamat dan pulang ke rumah masing masing.

Seorang jemaah Nisfa Tour & Travel bernama Dayah yang turut serta berangkatkan orangtua dan mertua pada pemberangkatan pertama ketika dikonfirmasi mengatakan, mereka semua baik-baik saja dan dilayani dengan baik oleh Nisfa Tour & Travel.

Baik selama keberangkatan ke Arab Saudi dan kepulangan ke Indonesia dan tiba di Kalimantan Selatan, serta proses umrah yang dijalani di Mekkah dan Jeddah.

Ini kada terlantar, guring aja di hotel, makan nyaman nyaman ayam sepaha, kada behabisan makan iwak. Yang ngaran terlantar tu guring di masjid dibari makan kada,” ujar jemaah tersebut, dengan Bahasa Banjar. (dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *