MARTAPURA,Koranbanjar.net-Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura menggelar pembukaan Sosialisasi Kegiatan Lahan Rawa Lebak Kabupaten Banjar, di gedung Mahligai Sultan Adam Martapura, Rabu (11/4) pagi tadi.
Kegiatan Ini sebagai tindak lanjut MoU pada bulan Maret lalu di Palembang oleh para kepala Dinas Tanaman pangan dan Holtikultura se-Indonesia dengan Direktorat Jenderal Sarana Prasana Pertanian untuk optimalisasi lahan rawa.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Banjar, Muhammad Fachry mengatakan, Pengembangan lahan rawa bisa dioptimalkan dengan melakukan beberapa cara diantaranya harus ada tanggul di sekitar lokasi sawah, ada saluran air, ada petakan sawah, dan ada jalan tani yang bisa menjadi akses u tuk mengangkut hasil tani. Juga disertai dengan pompa air yang bisa mengontrol.
“ada beberapa cara yang akan kita lakuka untuk mengoptimalisasi lahan rawa ini, kita harus membangun tanggul diaekeliling lokasi sawah, harus ada saluran air, serta ada mesi pompa air untuk mengontrol, dan yang terpenting, ada jalan usaha tani untuk akses para petani membawa hasil pertanian mereka,” ujarnya.
Di tambahkannya hal ini bertujuan Untuk menambah lahan area tanam dan menambah hasil produksi rawa lebak dan rawa pasang surut terkait tata kelola lahan pertanian.
Dan Ada delapan desa yang akan menjadi percontohan tersebut yaitu Desa Keramat Baru 11,4 – 144 hektar, Desa Tungkaran 37,6 hektar, Desa Pesayangan 98,5 hektar, Desa Telok Selong 115 hektar, Desa Telok Selong Ulu 94,8 hektar, Desa Keramat 70,9 hektar, dan Desa Pekauman 78,9 hektar.
Sementara itu, Bupati Banjar Khalilurahman mengatakan, Terkait akan dilaksanakannya Hari Pangan Sedunia Tingkat Nasional Tahun 2018 pada Bulan Oktober nanti di Provinsi Kalimantan Selatan, sekaligus pula Kabupaten Banjar sebagai salah satu kabupaten yang dijadikan percontohan pada kegiatan Optimalisasi Lahan Rawa Lebak seluas 500 hektar, yang akan direncanakan dikawasan folder Pasayangan. Untuk itu, saya mendukung penuh sosialisasi Kegiatan Lahan Rawa Lebak Di Kabupaten Banjar pada hari ini, sebagai upaya penyatuan persepsi dan penyeragaman rencana pada pelaksanaan kegiatan tersebut.
“meningkatkan produktivitas suatu lahan. Lahan yang awalnya kurang produktif ditingkatkan menjadi produktif. Fenomena yang terjadi sekarang ini adalah banyaknya alih fungsi lahan pertanian yang semakin tidak terkendali. Begitu pula, dengan Kabupaten Banjar yang kaya akan potensi pertanian, harus tetap bisa menjadi lumbung pangan di Kabupaten Banjar khususnya, dan di Kalimantan Selatan dengan slogan Kindai Limpuar.” ujarnya
Pria yang akrab disapa Guru Khalil itu meminta kepada Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura beserta SKPD terkait untuk melakukan terobosan menyikapi hal tersebut, yaitu berkurangnya lahan sawah akibat alih fungsi, baik melalui intensifikasi dengan menggerakkan seluruh petani untuk tanam 2 kali setahun atau melalui pembukaan areal baru (percetakan sawah) atau optimasi lahan,”tuturnya
Turut hadir pada acara ini Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan Kementrian Pertanian, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Banjar, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura.(sai/pri)