Objek Wisata Kalsel, Eks Lahan Gembala Sapi Disulap Menjadi Destinasi Baru di Tanah Laut

Eks lahan penggembalaan sapi yang kini berubah menjadi objek wisata di Pelaihari, Tanah Laut, Kalsel. (foto: juwita)
Eks lahan penggembalaan sapi yang kini berubah menjadi objek wisata di Pelaihari, Tanah Laut, Kalsel. (foto: juwita)

Taman Permana merupakan tempat wisata baru di Telaga, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Tadinya, objek wiusata di Kalimantan Selatan ini bekas lahan gembalaan sapi, namun kini berubah menjadi destinasi wisata yang barus. Banyak unggahan dari para pengunjung di tempat yang asri ini di medsos.

TANAH LAUT, koranbanjar.net – Taman Permana yang diambil dari nama pemilik lahan yaitu Edi Permana, tempat yang mulai dibuka pada awal 2021 ini sangat cocok untuk piknik bersama keluarga, sambil menikmati hijaunya alam.

Fasilitas yang tersedia di taman Permana ini antara lain, tempat bermain anak, gazebo, toilet, area parkir yang sangat luas dan jembatan untuk swafoto, “karena permintaan pengunjung mbak,  yang minta nggak usah ditambah wahana lagi biar tamannya tetap terlihat alami,” kata Sahrida kepada koranbanjar.net, Minggu, (13/06/2021)

Sahrida mengatakan, taman Permana ini dulunya adalah tempat pengembalaan sapi miliknya, sekitar 40 sapi yang berada di sini.

“Karena dulu ada beberapa anak muda yang camping dan melakukan foto-foto lalu menguploadnya di sosmed, sehingga dibanjiri komentar yang penasaran dengan keindahan taman Permana,” ucap dia.

Objek wisata di Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut. (foto: juwita)
Objek wisata di Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut. (foto: juwita)

Setelah viral unggahan di medsos, banyak sekali para pelancong yang datang ke tempat ini untuk piknik bersama pasangan dan bersama keluarga besar.

Luas lahan sekitar 4 hektar ini merupakan dataran tinggi yang dilengkapi dengan pepohonan kayu hutan dan pohon buah yang tumbuh menyebar.

Permukaan lahan yang diselimuti dengan rerumputan pendek, karena setiap hari disasap puluhan sapi, sehingga menyajikan pemandangan alam yang indah.

“Omsetnya lumayan lah mbak, ga nentu juga hasilnya, pengunjung kami batasi jangan 100 orang,” kata Sahrida.(mj-36/sir)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *