Novak Djokovic Juarai Tunggal Putra Wimbledon untuk ke-6 Kali

Petenis Serbia Novak Djokovic meraih gelar keenam Wimbledon sekaligus gelar ke-20 Grand Slam-nya pada final tunggal putra di All England London, Senin (11/7/2021) dini hari Wita.

KORANBANJAR – Ia dengan meyakinkan mengalahkan Matteo Berrettini dalam empat set 6-7(4) 6-4 6-4 dan 6-3. Berrettini baru kali pertama mencapai final Grand Slam namun gagal meraih gelar perdana level tertinggi dalam olahraga tenis lapangan dunia itu.

Raihan Djokovic membuatnya sejajar dengan dua raksasa dunia tenis putra lainnya, Roger Federer (Swiss) dan Rafael Nadal (Spanyol).

“Adalah impian setiap atlet untuk mengejar rekor legenda seperti Federer dan Nadal. Saya menghormati pencapaian mereka, dan saya rasa mereka berdua pantas dianggap sebagai legenda tenis dunia bahkan dalam dunia olahraga,” ucap Djokovic dalam sesi wawancara.

Menurutnya Berrettini pun tak kalah bagusnya dan di masa depan akan banyak penampilan pemuda tersebut di laga-laga penting Grand Slam.

Jalannya pertandingan, set pertama Matteo Berrettini bermain dengan kepercayaan diri yang tinggi.

Meski sempat tertinggal 2-5, Matteo berangsur-angsur mampu mengejar. Bahkan Novak Djokovic dipaksa bermajn hingga tie break.

Mengandalkan servis gledek, Matteo mampu membalikkan keadaan dengan 7-6(4).

Memasuki set kedua, Djokovic mulai menemukan permainan sebenarnya. Sementara Matteo kurang mampu mengimbangi tembakan-tembakan petenis Serbia itu.

Kali ini set kedua menjadi milik petenis nomor satu dunia itu, 6-4. Kendali kini ada pada kompetitor hebat Roger Federer dan Rafael Nadal ini.

Di set ketiga tak banyak berbeda. Djoker–julukan Novak Djokovic–seperti menjadi pengendali pertandingan. Ia mampu memimpin hingga 5-3.

Matteo sendiri kurang bisa memanfaatkan ruang lawan karena sering unforced error alias mati sendiri.

Petenis kebanggaan Italia itu coba bangkit dengan berani ke depan net. Hasilnya ia memperkecil skor gim ke sembilan set ketiga menjadi 4-5.

Djoko agaknya masih tak terganggu dengan dukungan sebagian besar penonton terhadap Matteo. Dengan polahnya yang agak santai ia malah laju menutup set ketiga dengan skor identik 6-4.

Set keempat meski tertinggal 1-2 Djoko masih bisa tersenyum misterius. Dengan dingin ia menghunjamkan servis ace untuk menyamakan skor 2-2.

Djoko dalam gim ke enam benar-benar mempertontonkan kapasitasnya dengan memperdaya Matteo.

Bahkan gim ke tujuh set ke empat servis gledek Berrettini yang berkecepatan rata-rata 135 mil/jam bisa dipatahkan begitu saja. Gelar juara sepertinya tinggal menunggu waktu.

Skor melaju menjadi 5-3 untuk pria Serbia berusia 34 tahun ini. Servis kini di tangan pemuda Italia. Meski sempat dua kali save match point, sebuah backhand slice Matteo mengakhir final itu dengan skor 6-3 di set keempat.

Djoko rebah sebagai ungkapan bahagia atas kemenangannya mengoleksi gelar keenam tunggal putra Wimbledon atau gelar Grand Slam ke-20, menyamai pencapaian Federer maupun Nadal. (aptour)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *