Nenek 90 Tahun ini Masih Bikin Tempirai Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

MARTAPURA, KORANBANJAR.NET- Diusia senja tidak banyak orang yang masih aktif bekerja apalagi produktif. Hal ini menjadi pengecualian bagi Nenek Masruni warga Tambak Baru, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar.

Diusianya ke-90 tahun, Nenek Masrnui ternyata masih bisa memproduksi kerajinan Tempirai untuk membiayai kehidupannya sehari-hari.

Tempirai merupakan alat penangkap ikan tradisional yang sering digunakan masyarakat Kalimantan Selatan.

Saat dikunjungi koranbanjar.net, Nenek Masruni dalam kesehariannya hanya merajut bambu dan rotan untuk dijadikan tempirai. Dalam seminggunya dia berhasil membuat tempirai sebanytak 15 buah.

“Hasil dari penjualan tempirai ini hanya cukup untuk memenuhi hidup sehari-hari saja, itupun tidak banyak, hanya sekedarnya saja,” ujar Nenek Masruni kepada koranbanjar.net beberapa waktu lalu.

Satu tempirai ia hanya menjual Rp 6.000 saja, itupun menurutnya tidak setiap hari laku terjual.

“Satu tempirai memerlukan modal kurang lebih Rp. 3.000. Banyak proses pembuatannya. Dan nanti dijual sebesar Rp. 6.000 saja,” tuturnya.

Profesinya sebagai pengrajin tempirai ini dilakoninya sejak ia masih muda bersama suaminya yang sudah 19 tahun menginggal dunia.

“Semasih kai (suaminya) masih hidup ini pang yang jadi penghasilan tiap harinya, cuma cukup memenuhi kebutuhannya seadanya,” ungkapnya.

Setelah tempirai jadi biasanya Nenek Masruni menjualnya ke Pasar Batuah Martapura dengan menggunakan taksi. (mj-20/dra)