Tak Berkategori  

Nadiem Makarim Ajak Mahasiswa Ngajar di Desa Terpencil, Imbalan pun Menggiurkan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim telah membuat terobosan baru dengan mengajak para mahasiswa untuk mengajar di sekolah-sekolah terpencil.

Dia meminta mahasiswa semester 5 ke atas di perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk ikut mengajar siswa Sekolah Dasar (SD) di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) selama satu semester.

Bagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut melalui program Kampus Mengajar, pemerintah menjanjikan bantuan uang kuliah hingga Rp2,4 juta dan biaya hidup sebesar Rp700 ribu per bulan.

“Saya mengajak teman-teman mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk beraksi, berkolaborasi dan berkreasi selama 12 minggu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SD, terutama di daerah 3T,” kata Nadiem melalui siaran langsung di Youtube Kemendikbud RI dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (9/2/2021).

Kata Nadiem, program ini menjadi salah satu bentuk pembelajaran di luar kampus dan program studi yang disediakan kementeriannya bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Dengan kondisi pendidikan yang terkendala pandemi Covid-19, menurut Nadiem, satuan pendidikan di jenjang dasar bakal membutuhkan tenaga mahasiswa. Mengingat, masih banyak daerah terkendala ketika menerapkan pembelajaran jarak jauh.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam menjelaskan, selain mendapat uang kuliah dan biaya hidup, mahasiswa juga bakal memperoleh nilai setara 12 satuan kredit semester (SKS).

Sementara dosen yang menjadi pembimbing program akan diberikan insentif dan sertifikat. Partisipasi mahasiswa pun akan dinilai sebagai indikator kinerja masing-masing perguruan tinggi.

“Nanti akan dilakukan seleksi untuk memastikan adik-adik (mahasiswa) punya passion dan punya semangat untuk mengabdikan ilmunya bagi pendidikan adik-adik di sekolah dasar,” tutur Nizam.

Pendaftaran program dibuka mulai 9-21 Februari 2021 melalui laman Kampus Mengajar Kemendikbud. Jika dinyatakan lolos, mahasiswa akan mengikuti pembekalan selama 15-21 Maret 2021.

Sementara kegiatan mengajar berlangsung selama 22 Maret-25 Juni 2021. Mahasiswa akan mengajar selama 6 jam per hari di SD berakreditasi C di daerah 3T yang masih berlokasi dekat domisili mahasiswa pengajar.

Pembelajaran dilakukan secara daring dan luring. Sementara transfer SKS pada perguruan tinggi akan dilakukan 5-11 Juli 2021.

Program ini dibuka untuk mahasiswa dari program studi apapun yang lolos seleksi Kemendikbud dan LPDP dengan IPK minimum 3 dan disarankan memiliki pengalaman organisasi. Adapun bantuan uang kuliah dan biaya hidup tidak bisa diberikan jika mahasiswa sudah menerima KIP Kuliah.(CNNIndonesia/sir)

Â