MUI Kalsel Minta Dinkes Tunda Imunisasi MR

BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Menyikapi pro dan kontra pemberian vaksin Maesles dan Rubella (MR) untuk anak di bawah usia 15 tahun yang dilaksanakan serentak secara nasional pada bulan Agustus ini hingga September nanti, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalsel meminta pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalsel agar menunda pelaksanaan Imunisasi Maesles dan Rubella di Kalsel.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris MUI Kalsel, Padli Mansur, saat dikunjungi koranbanjar.net di Kantor Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI Kalsel, Jalan Jendral Sudirman, Komplek Mesjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin, Selasa (7/8) tadi.

Saat ini, dikatakan Padli, MUI Kalsel sedang menunggu keputusan dari MUI Pusat yang rencananya akan melaksanakan pertemuan dengan Dewan Pimpinan MUI Pusat, Kementerian Kesehatan dan Menteri Agama, pada 8 Agustus lusa.

Dijelaskan Padli, pertemuan tersebut nantinya akan membahas kehalalan vaksin MR yang akan dibijaki secara nasional dengan dikeluarkannya sertifikat halal untuk vaksin MR dari LPPOM MUI Pusat dan Biofarma.

Namun, Padli menegaskan, MUI tidak menjustifikasi halal atau haramnya vaksin tersebut, hanya saja, saat ini halalnya vaksin MR belum disertifikasi.

“Sekali lagi kami tegaskan, MUI tidak menjustifikasi vaksin MR itu halal atau haram,” tegasnya.

Ia menuturkan, dalam agama Islam dianjurkan untuk memelihara kesehatan dan kekebalan tubuh sesuai dengan Fatwa tentang Imunisasi No 4 Tahun 2016, yang mana pada dasarnya diperbolehkan untuk melakukan imunisasi. Bahkan, imunisasi menjadi suatu keharusan yang dilakukan demi mewujudkan kekebalan tubuh dan mencegah terjadinya suatu penyakit.

“Vaksin untuk imunisasi yang disuntikan kepada anak-anak tersebut harus bersertifikat halal,” terangnya.

Untuk kedepannya, Padli mengharapkan, pemerintah Indonesia bisa menciptakan vaksin sendiri.

“Pemerintah Indonesia harus melakukan terobosan supaya bisa menciptakan vaksin sendiri. Jangan selalu tergantung dari luar negeri. Seperti kita ketahui, vaksin MR ini berasal dari India,” pungkasnya. (leo/dny)