Kalsel  

Mohammad Taofiq Rauf: Berita Humas Pemerintahan Tidak Menarik

Pranata Ahli Muda Kemenkominfo RI, Mohammad Taofiq Rauf saat memberikan materi, di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Selasa (29/11/2022). (Foto: Leon/Koranbanjar.net)
Pranata Ahli Muda Kemenkominfo RI, Mohammad Taofiq Rauf saat memberikan materi, di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Selasa (29/11/2022). (Foto: Leon/Koranbanjar.net)

Mengapa media tidak menayangkan berita atau rilis dari humas pemerintahan? Jawabannya karena tidak menarik minat pembaca.

BANJARMASIN, koranbanjar.net Hal ini disampaikan oleh Pranata Ahli Muda Kementerian Komunikasi Informatika (Kemenkominfo) RI, Mohammad Taofiq Rauf disela paparannya sebagai narasumber dalam komunikasi publik hadapi tahun politik dengan tema “Resolusi 2023, Humas dan Media Kudu Baperan (Beritain Pemerintahan)” di Hotel Rattan Inn Jalan Ahmad Yani KM 5,5 Banjarmasin, Selasa (29/11/2022).

“Berita atau siaran pers yang kita buat tidak dimuat, kenapa? Karena tidak menarik bro,” ucap Rauf panggilan akrabnya.

Lanjut dikatakannya, kalaupun dimuat di website milik humas pemerintahan itu sendiri, kata Verifikator Kantor Berita Antara ini, tidak bakalan dibaca orang.

Walaupun sebenarnya ujar Redaktur Pelaksana Portal Berita InfoPublik ini, ada sesinya bagaimana bikin berita, bikin rilis yang bagus dan menarik.

Selain itu lanjutnya, rilis tersebut tidak memiliki nilai berita.

“Lagi-lagi yang kita beritakan sesuatu yang sudah selesai, isinya itu-itu aja,” ujarnya.

Kemudian isinya tidak bermanfaat buat pembaca, hanya bermanfaat untuk brand.

“Isinya citra positif brand, apa manfaatnya buat pembaca,” sebutnya.

Namun Rauf mengaku maklum dimana brand itu begitu kuat mengkungkum.

Tapi rasanya sambung Rauf keberhasilan seseorang akan sangat senang dirasakan ketika orang lain yang tidak mengenal mengatakannya.

“Keberhasilan saya akan senang buat saya, ketika dikatakan orang lain yang tidak mengenal saya, ketimbang yang menyampaikan diri saya sendiri, itu namanya narsis,” tuturnya.

Terkait foto rilis pun, kalau dari humas imbuh Rauf, biasa selalu ada foto bersama.

“Dari sisi media ini sangat tidak menarik, kami menyebutnya foto keluarga,” ucapnya lagi sembari diiringi tawa insan media yang hadir.

“Boleh saja untuk satu berita, tapi untuk berita berikutnya, cari foto yang menarik,” sambung Rauf kembali.

Lalu bagaimana menyamakan persepsi atau sudut pandang antara media dengan humas.

Rauf mengatakan tidak perlu disamakan atau disatukan.

“Karena media memiliki sudut pandang berbeda,” bilangnya.

Dia juga mengakui komunikasi pemerintah selalu terlambat ketimbang info dari media.

Oleh karena itu, ia meminta kepada humas untuk memperbanyak konten, infografis, dan videografis.

“Kemudian video, berita foto, atau ngopi bareng media,” kata Rauf.

Senada dengan narasumber lainnya, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Selatan, Zainal Helmie.

Menanggapi media bermitra dengan pemerintahan, Ketua PWI dua periode dan baru saja dilantik ini media kebanyakan memikirkan bagaimana kontrak halaman dengan instansi pemerintah.

“Tidak memikirkan bagaimana supaya media itu dibaca masyarakat, tentu hanya dengan mengisi berita menarik,” terang Helmie biasa dirinya dipanggil.

Ketua PWI Kalsel, Zainal Helmie. (Foto: Leon/Koranbanjar.net)
Ketua PWI Kalsel, Zainal Helmie. (Foto: Leon/Koranbanjar.net)

Lanjutnya, pada akhirnya humas sendiri tambah pusing, sebab setiap tahun media online yang kontrak makin bertambah.

“Karena sekarang ini siapa pun bisa membikin media online, satu orang bisa memiliki dua, tiga media online,” bebernya.

Dikatakannya, merupakan kesalahan media saat memiliki mindset bagaimana supaya dapat kontrak halaman.

“Semestinya, bagaimana media itu seharusnya mempunyai berita bagus, dan follower yang banyak,” ucapnya.

Helmie juga membeberkan dirinya mempunyai media online bernama KlikKalsel.

Dirinya tidak menyangka, setiap tahun KlikKalsel mendapatkan keuntungan ratusan juta rupiah.

“Jadi sekarang ini, saya tidak lagi mengejar kontrak halaman di pemerintah, cukup mengandalkan follower,” pungkasnya. (yon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *