Mobil Pribadi Diduga Milik Anggota Polri Halangi Jalan Truk Menuju Feri Rannisa  

Sebuah mobil pribadi berwarna hitam dengan nomor polisi DA 1645 IJ diduga milik anggota Polri menghalangi jalan truk angkutan barang menuju feri penyeberangan milik PT Rannisa Delapan Tiga Satu (831) di Jalan Alalak, Kayu Tangi Ujung Banjarmasin.

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Pimpinan PT Rannisa merasa terganggu akibat posisi mobil yang menghalang di tengah jalan, persis di atas besi plat penguat jalan untuk truk angkutan besar.

Salah satu karyawan PT Rannisa yang mengatur aktivitas truk yang ingin menuju feri di Jalan Berangas Kabupaten Batola, Arsyad mengungkapkan, mobil diduga milik anggota Polri itu sudah ditegur petugas Dinas Perhubungan (Dishub) dan petugas lalu lintas Polres Batola namun tidak diindahkan.

“Kejadian itu sekitar jam 10 pagi, ketika itu saya bertanya mengapa belum ada mobil truk yang sampai ke feri, kawan-kawan di lapangan melaporkan kalau ada mobil yang menghalangi di tengah jalan truk,” ungkap Arsyad kepada koranbanjar.net, Jumat (12/2/2021) pukul 16.00 wita di Kantor PT Rannisa 831.

Seketika Arsyad mendatangi ke lokasi terjadinya permasalahan yang menghambat kelancaran aktivitas truk tersebut. Setelah melihat mobil itu, dirinya langsung mengetahui kalau pengemudinya adalah yang mengaku anggota Polri.

“Sebab beberapa hari yang telah lewat, kalau tidak salah Rabu malam, baru beberapa hari feri kembali dibuka, oknum ini pernah menegur kami, katanya siapa yang nyuruh buka feri, padahal kan sudah ditutup wakil bupati, katanya dengan nada marah,” cerita Arsyad.

Kemudian, lanjutnya, Arsyad mencoba menjelaskan kepada oknum yang sempat menyebut anggota  Polda itu,  bahwa feri ditutup bukan kehendak wakil bupati, melainkan keinginan pemilik feri sendiri yakni H. Rannisa selaku Direktur Utama(Owner) PT Rannisa 831 akibat cuitan Wakil Bupat Batola, Rahmadian Noor di media sosial yang membuat pemilik feri tersinggung.

“Orang itu tidak percaya, malah dia bilang nanti saya telepon wakil bupati, dan mengatakan saya Eko anggota Polda, tanya aja orang semua orang tahu dengan saya, katanya seperti itu,” tuturnya menirukan ucapan oknum polri itu.

Lalu Arsyad mencoba ingin mengambil foto wajah orang tersebut, namun mengetahui dirinya mau difoto, oknum itu langsung marah dan bertanya maksud Arsyad mengambil foto dirinya.

“Entah takut atau apa, dia (oknum polri) itu buru-buru tancap gas dengan mobilnya,” sebutnya.

Sementara H.Rannisa ketika ditanya membenarkan kejadian ini, dan dirinya mengaku merasa terganggu dengan adanya oknum tersebut.

Untuk menindaklanjuti hal itu, dirinya berkoordinasi dengan aparat kepolisian setempat dan beberapa rekan dari kepolisian untuk menelusuri maksud dan tujuan Eko dengan mobilnya mengaku anggota Polri itu.

“Saya sudah serahkan masalah ini dengan aparat kepolisian, saya juga minta bantu kawan-kawan dari Polda menelusuri apakah benar orang itu anggota Polri,” ucapnya.

Memastikan identitas oknum ini, media ini mencoba menghubungi Polres Batola, dengan menghubungi Kapolres, Lalu Musyahrir Arif melalui via whatsapp, namun hingga kini belum ada jawaban.(yon/sir)