Meski Terendam Banjir, Siswa SD di Gresik Tetap Sekolah

Sejumlah siswa SD Negeri 99 Gresik tetap bersekolah meski dilanda banjir, Rabu (1/12/2021). (SuaraJatim.id/Amin Alamsyah)
Sejumlah siswa SD Negeri 99 Gresik tetap bersekolah meski dilanda banjir, Rabu (1/12/2021). (SuaraJatim.id/Amin Alamsyah)

Banjir juga melanda wilayah Gresik, Jawa Timur. Namun bencana ini tidak menyurutkan niat puluhan siswa SD Negeri 99 Desa Delik Sumber, Kecamatan Benjeng untuk tetap mengikuti proses belajar-mengajar.

GRESIK, koranbanjar.net – Sekolah yang berada di tengah desa itu terendam setinggi 15 sentimeter. Banjir akibat luapan sungai itu hanya menggenangi halaman sekolah.

Salah satu siswa, Yogandra Rasya (12) mengatakan, sekolah akan diliburkan jika air banjir merendam ruang kelas. Karena dianggap belum parah, Ia dan siswa lainnya tetap masuk sekolah.

“Biasanya kalau banjir libur sampai dua hari, tergantung besar dan surutnya air dari sungai Kali Lamong,” kata siswa kelas 6 tersebut, Rabu (1/12/2021).

Sekolah lain yang terdampak banjir, yakni SDN 166 Gresik Sumput, Kecamatan Driyorejo. Tinggi genangan terpantau 20 hingga 30 sentimeter. Banjir disebabkan luapan sungai Avour, yakni anak Sungai Brantas.

“Para murid tetap masuk karena sepekan ini mengikuti ujian sekolah. Mereka terpaksa sekolah tanpa alas kaki,” kata Tigor salah satu wali murid.

Sementara itu, Ketua DPRD Gresik Abdul Qosir mengaku bakal mengupayakan agar daerah yang biasanya menjadi langganan banjir, minimal dampaknya bisa dikurangi. Dengan cara melakukan normalisasi sungai yang saat ini sedang dilakukan oleh pemerintah

“Saya mohon maaf sebesar-besarnya. Kami terus berupaya agar dampak luapan sungai Kali Lamong bisa teratasi,” terangnya.

Menurutnya, dua desa yakni Delik Sumber dan Sedapurklagen harus menjadi perhatian serius. Pasalnya kedua desa itu menjadi pintu gerbang pertama saat sungai meluap di Kecamatan Benjeng. Untuk itu Qodir berjanji akan melenyelesaikan persolan banjir sesuai kapasitasnya.

“Ada kewenangan yang dibatasi aturan, maka kami belum bisa menyelesaikan sepenuhnya. Semoga upaya kami bisa mengurangi dampak banjir. Agar debit air yang masuk ke kecamatan Benjeng, bisa kita antisipasi dan kita arahkan air kepada tempat semestinya,” bebernya.

Sedangkan banjir yang kerap melanda wilayah Gresik Selatan tersebut membuat keprihatinan dari Real Eastate Indonesia (REI).

“Jadi kami dari pengusaha pengembang perumahan intinya yang pertama turut perhatian musibah banjir. Semoga ada hikmah. Kami juga membantu ada sekitar 500 paket bantuan untuk dua desa. Kami upayakan sembako dan terpal,” kata Ketua DPD REI Komisariat Gresik Ferianto Widodo.(koranbanjar.net)

Sumber: Suara.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *