Religi  

Meski Makan Korban, BKSDA Belum Berencana Pindahkan Buaya di Sebamban Baru

Meski buaya di Desa Sebamban Baru, Kecamatan Sungai Loban, Tanah Bumbu telah menewaskan warga setempat, Devi (17), namun hingga kini Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan belum berencana memindahkan buaya tersebut dari desa setempat.

BANJARMASIN, Koranbanjar.net – Menurut Staf BKSDA Kalsel, Jarot, pemindahan buaya itu perlu mempertimbankgan beberapa hal. Pertama, lokasi pemindahan yang menjadi habitat baru bagi buaya harus disurvei dan dikaji dulu. Pengkajian terkait kesesuaian habitat dan potensi pakan sang buaya.

Kedua, lokasi baru harus bebas dari masyarakat agar ketika dipindah tidak menimbulkan kasus serangan buaya terhadap manusia. “Ketika dipindah, kami tidak ingin buaya justru kesulitan mencari makan karena potensi pakan yang kecil,” ucapnya.

Sejauh ini, disampaikan Jarot, BKSDA Kalsel berencana memperbanyak pemasangan papan peringatan waspada buaya di Desa Sebamban Baru.

“Hal itu perlu dilakukan agar masyarakat bisa lebih waspada terhadap serangan buaya. Kemugkinan dipasang pekan ini. Pemasangan nantinya sampai ke depan rumah warga. Jadi supaya masyarakat bisa selalu waspada,” katanya saat dihubungi, Selasa (12/5/2020).

Menurut dia, tentang keberadaan buaya di Desa Sebamban Baru itu sudah diperingatkan sejak 2017 lalu. “Sudah ada dibuat papan peringatan bahwa di lokasi tersebut ada buaya. Tetapi karena buayanya sudah lama tidak muncul, mungkin masyarakat mengira buaya di sana sudah tidak ada lagi,” ujarnya.

Jarot berpendapat, papan peringatan itu akan efektif mewaspadai masyarakat selama masyarakatnya sendiri memperhatikannya.

“Jika mereka patuh dengan papan peringatan dengan tulisan Awas ada buaya! Dilarang mandi, mencuci dan aktivitas lain di sekitar sungai, kami rasa akan cukup efektif mencegah adanya korban. Jadi kuncinya ialah kerja sama dan kepatuhan warga,” tuturnya.


Baca juga: Seorang Gadis Remaja di Sebamban Baru Disambar Buaya


Ditanya tentang jumlah populasi buaya di wilayah sungai Desa Sebamban Baru, Jarot menjawab BKSDA Kalsel belum bisa memastikan karena belum menginventarisasi lokasi.

“Tapi yang jelas sering muncul paling tidak satu ekor. Jenisnya buaya muara (Crocodylus porosus), panjangnya sekitar empat meter lebih,” ucapnya.


Baca juga: Gadis Remaja di Sebamban Baru yang Disambar Buaya Ditemukan


Seperti diberitakan sebelumnya, serangan buaya di Desa Sembamban Baru itu telah menewaskan, Devi, gadis remaja setempat. Perempuan nahas itu disambar buaya saat tengah asyik berenang di sungai bersama tiga temannya, Minggu (10/5/2020) lalu. (ags/dny)