Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Olahraga

Meski Kalah di Jenewa Terbuka, Federer Masih Terbaik

Avatar
557
×

Meski Kalah di Jenewa Terbuka, Federer Masih Terbaik

Sebarkan artikel ini
Roger Federer.

Baru saja Roger Federer mengawali pertandingan keduanya sejak absen setahun pasca operasi lutut, ia langsung kalah dari petenis Spanyol, Pablo Andujar di Jenewa Terbuka, Rabu (19/5/2021) Wita.

KORANBANJAR – Meski kalah, namun sejumlah pengamat dan praktisi tetap menganggap bahwa petenis Swiss berusia 39 tahun itu sebagai yang terbaik sepanjang masa.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Ketika pendukung dan pengamat terus memperdebatkan petenis mana yang pantas menyandang status ‘GOAT’ (Greatest of All Time) atau petenis putra terhebat sepanjang masa, juara tunggal putri Grand Slam 23 kali, Serena Williams dengan mudah memilih sosok Roger Federer.

Rafael Nadal yang 13 kali menjuarai Prancis Terbuka sama-sama memuncaki daftar petenis putra paling banyak menjuarai Grand Slam bersama Federer dengan 20 gelar. Sedangkan petenis putra nomor satu dunia saat ini, Novak Djokovic yang berusia 33 tahun dan paling muda dari ketiga petenis yang dijuluki ‘Big 3’, menduduki urutan ketiga dengan raihan 18 gelar Grand Slam.

Federer, bertanding dalam turnamen kedua yang dia ikuti sejak bermain lagi Maret 2021 lalu setelah satu tahun absen menyusul dua operasi lutut. Roger Federer dikalahkan oleh petenis Spanyol Pablo Andujar dengan skor 6-4 4-6 6-4 di lapangan tanah liat Jenewa Terbuka pada Selasa waktu setempat.

Sebelumnya, Federer absen hampir sepanjang musim 2020 setelah dua kali menjalani operasi lutut. Dia kembali ke Tour di Qatar Open pada Maret lalu, tapi tidak bermain sejak kalah di perempat final di Doha. Veteran ini serius akan bermain di Prancis Terbuka, satu seri Grand Slam paling bergengsi dalam waktu dekat ini.

“Saya kira dua kata sudah mewakili, Roger Federer. Dia yang terhebat sepanjang masa,” kata Serena Williams yang September tahun ini akan genap berusia 40 tahun, seperti dimuat Reuters.

“Dia sungguh sinopsis dari keagungan, kelas dan kehebatan, serta sungguh telah mengubah permainan tenis. Anda lihat para pemain bermain seperti dia, bergerak seperti dia, memperagakan teknik-teknik dia. Orang ini jenius,” sambung Serena memuji habis Federer.

Serena terakhir kali menjuarai Grand Slam dalam Australia Terbuka 2017 sebelum menjadi ibu, dan sejak itu terus berusaha menyamai rekor terbanyak sepanjang masa Margaret Court yang 24 kali menjuarai Grand Slam.

Awal pekan ini petenis Amerika Serikat itu memenangi pertandingan pertamanya sejak kalah dalam semifinal Australia Terbuka dua bulan lalu. Dia mengaku penggemar berat Federer. “Saya sungguh menganggap dia benar-benar pemain terhebat,” kata Serena.

“Anda tak bisa tak menyukai orang ini, itu yang saya rasakan. Pola permainannya begitu fantastis. Andai saya bisa bermain seperti dia,” tukasnya. (antara/suara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh