Mengungsi Dari Banjir, Warga Satu Mobil Malah Terjebak Banjir

Maksud hati ingin mengungsi atau menghindari dari banjir, warga satu mobil dengan penumpang sekitar 15 orang asal Desa Tunggul Irang Seberang, Kecamatan Martapura Kota ini, malah terjebak banjir di kawasan Jl Kenanga, Martapura, Kamis dinihari (14/01/2021) sekitar pukul 01.00 wita.

MARTAPURA, koranbanjar.net – Kasihan sekali keadaan yang dialami satu rombongan warga asal Desa Tunggul Irang seberang dinihari tadi. Mereka bermaksud mengungsi dari banjir yang merendam rumah mereka, menuju Jl Kenanga Gang Jambu, tiba-tiba di tengah jalan mereka terjebak banjir.

Pantauan koranbanjar.net, Kamis dinihari, (14/01/2021) sekitar pukul 01.00 wita, sepanjang Jl Kenanga menjadi lintasan air yang deras datang dari arah Jl Indrasari Martapura. Diperkirakan, air tersebut berasal dari luapan Sungai Riam Kiwa, seperti dari Bincau Muara, Labuan Tabu dan sekitarnya. Disertai guyuran hujan yang sangat lebat, sehingga Jl Kenanga terendam air deras sekitar 20 centimeter.

Bersamaan itu, rupanya mobil angkutan pedesaan yang ditumpangi rombongan warga Desa Tunggul Irang seberang tadi sedang “merangkak” di tengah jalan dengan posisi sudah terendam muncul dari pertigaan Jl Kenanga menuju Jl Indrasari. Suasana semakin mencemaskan, selain diguyur hujan kawasan Jl Kenanga gelap, karena aliran listrik padam.

Karena separuh mobil terendam, sehingga mogok di tengah jalan yang banjir. Sedangkan hujan berlangsung lebat. Dengan terpaksa seluruh penumpang yang terdiri dari para ibu, remaja putri dan anak-anak turun, kemudian berteduh sementara waktu di salah satu rumah penduduk setempat. Sebagian penumpang lainnya mendorong mobil ke pinggir jalan.

“Kami ini mau mengungsi ke rumah kontrakan di Jalan Jambu, rumah kami kebanjiran di Desa Tunggul Irang dekat Kubah Guru Badruddin. Tidak tahunya malah terjebak banjir,” ungkap satu anggota rombongan warga itu.

Sementara itu, penumpang lainnya menambahkan, bahwa mereka khawatir bertahan di rumah yang terendam banjir di Desa Tunggul Irang seberang. “Kami takut bertahan di rumah. Soalnya rumah kami dekat dengan sungai (Sungai Martapura). Bisa aja air menghantam tiang-tiang rumah kami, sebab airnya sangat deras,” katanya.

Sambil menunggu perbaikan mobil tersebut, mereka meminta bantuan mobil emergency dari Gang Taufik Sekumpul. Selang satu jam kemudian, mobil emergency tiba, lalu mereka melanjutkan perjalanan di tengah arus air yang cukup deras itu.(sir)