Perjalanan hidup ayah kandung AR Iwansyah, HM Ismail Abdullah, tidak serta merta terjun ke dunia politik. Namun sebelum bergabung dalam wajib militer hingga menjadi tokoh politik, aktif sebagai guru atau tenaga pengajar. Salah satu peninggalan yang pernah ditorehkan orangtuanya tersebut, antara lain, menjadi salah satu pendiri STIKIP Banjarmasin. Tidak mengherankan, ayah kandung AR Iwansyah sangat dekat dengan anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kalimantan Selatan.
DENNY SETIAWAN, Banjarbaru
“Almarhum bapak itu salah satu pendiri STIKIP Banjarmasin. Makanya beliau sangat dekat dengan para guru atau tenaga pengajar. Beliau juga sangat dikenal oleh anggota PGRI Kalsel. Makanya, kalau saya bercerita tentang sejarah almarhum bapak kepada para guru, mereka banyak yang kenal. Karena itu pula saya sangat menghormati dan menghargai para guru,” jelas AR Iwansyah kepada media online koranbanjar.net.
Lalu apa saja yang sudah dilakukan AR Iwansyah selama menjabat Ketua DPRD Kota Banjarbaru pada dunia pendidikan? Menurutnya, sebagai wakil rakyat, pihaknya bersama Pemerintah Kota Banjarbaru telah mengalokasikan anggaran pendidikan sesuai dengan amanat UU. Anggaran pendidikan merupakan salah satu anggaran yang menjadi prirotas.
“Kalau saya sebagai wakil rakyat berkeinginan mewujudkan fasilitas pendidikan untuk anak-anak di Kota Banjarbaru. Tidak hanya membebaskan mereka dari biaya sekolah, tetapi juga menyediakan seragam, tas sekolah hingga fasilitas lainnya. Itu cita-cita saya. Pokoknya, jangan sampai ada anak Kota Banjarbaru yang tidak sekolah karena tidak mampu atau tidak memiliki fasilitas sekolah,” ungkapnya.
Sebagaimana berita sebelumnya, AR Iwansyah merupakan putra bungsu dari HM Ismail Abdullah. Riwayat karir ayahnda tercintanya dimulai dari seorang guru biasa atau pendidik, kemudian bergabung dalam wajib militer (wamil). Setelah berpangkat Kolonel, ayah kandungnya tersebut dikaryakan menjadi seorang anggota DPRD Kota Banjarmasin di tahun 1971. Lima tahun kemudian, HM Ismail Abdullah dipercaya oleh masyarakat Kota Banjarmasin untuk menjadi Ketua DPRD Kota Banjarmasin, seiring dengan jabatan politisnya menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kota Banjarmasin.
Kemudian tahun 1979 hingga 1984, HM Ismail Abdullah terpilih sebagai Bupati Tabalong selama 1 periode, Beriringan dengan jabatan politisnya di partai politik, mulai tahun 1983 hingga 1993, orangtua AR Iwansyah tersebut menduduki jabatan sebagai Ketua DPW Partai Golkar Kalimantan Selatan. “Tahun 1992 sampai dengan 1997, almarhum bapak sempat menduduki jabatan sebagai Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan. Jadi, almarhum pak haji Sulaiman HB itu bergabung di Partai Golkar, saat almarhum bapak menjabat Ketua DPW Partai Golkar Kalsel. Waktu itu pak haji Sulaiman HB mengisi jabatan bendahara,” jelasnya.(*)