Mengintip Suka Duka Penjaja Lapak di Perayaan Haul Pangeran Syarif Husein

Para penjaja lapak sedang sibuk mengais rezeki dengan menawarkan lapak plastik untuk jemaah Haul Akbar Pangeran Syarif Husein ke 214 di Desa Lihung, Karang Intan, Kabupaten Banjar, Minggu (20/11/2022). (Foto: Koranbanjar.net)
Para penjaja lapak sedang sibuk mengais rezeki dengan menawarkan lapak plastik untuk jemaah Haul Akbar Pangeran Syarif Husein ke 214 di Desa Lihung, Karang Intan, Kabupaten Banjar, Minggu (20/11/2022). (Foto: Koranbanjar.net)

Mengintip aktivitas para penjual lapak di setiap acara haul akbar atau haul besar tokoh ulama cukup menyita perhatian media ini.

BANJAR, koranbanjar.net Salah satunya di acara Haul Akbar Pangeran Syarif Husen ke 214 di Desa Lihung Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar.

Di tengah ribuan jemaah yang terus bergulir datang menghadiri haul, Minggu (20/11/2022) tampak masing-masing para penjual lapak sibuk menawarkan barangnya kepada jemaah yang baru datang.

Salah satu penjaja lapak, Muliansyah (50) warga asal Desa Pekauman, Martapura Timur, saat berbincang-bincang dengan koranbanjar.net menuturkan, ia melakoni menjadi penjual lapak sudah empat tahun lamanya.

“Baru empat tahun berjualan lapak ini dan khusus di acara haul saja,” ujar Muliansyah.

Alhamdulillah lanjutnya, dari hasil berjualan lapak selama ini, dapat menghidupi istri dan 5 anak serta 2 cucu.

“Alhamdulillah bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga, ongkos anak sekolah dan kebutuhan istri selama ini,” tutur Muliansyah lagi.

Adapun modal berjualan lapak plastik ini, Muliansyah membeli dengan harga partai atau grosir.

“Satu lembar 5.000 dari agen, dan kami menjualnya 10.000, jadi keuntungannya 5.000,” sebutnya.

Bahagia ia rasakan, saat barang yang dibawa habis terjual, dirinya mengaku sangat bahagia dan inilah juga harapan teman seprofesinya.

“Kadang habis atau paling tersisa beberapa lembar, juga pernah tidak laku sama sekali,” ungkapnya.

Tak jauh berbeda, Suriadi (48) warga asal Desa Kampung Melayu, Martapura Timur menceritakan, menekuni sebagai penjaja lapak banyak suka dukanya.

Suatu ketika, kata Suriadi, di acara salah satu haul besar di Martapura, lapak yang dibawa hanya laku beberapa lembar.

Sedangkan jumlahnya masih sangat banyak, diperkirakan seratus lembar.

Sementara 3 anak dan istrinya di rumah sedang menunggu kedatangan sang ayah membawa uang untuk belanja.

Hingga acara haul selesai, tak satupun jemaah atau pengunjung membeli lapak miliknya.

“Namanya juga rezeki Allah yang mengatur, apalagi yang jualan kan banyak,” ucapnya sembari tersenyum mengenang kisah itu.

Ditengah ribuan jemaah Haul Akbar Pangeran Syarif Husein atau Habib Husein Bin Awwad Bahasyim, terlihat puluhan penjaja lapak sedang sibuk menawarkan barangnya.

Diantara mereka ada orang tua, dewasa, dan ibu-ibu ikut berjualan lapak.

Bahkan ada salah satu perempuan dalam keadaan perut hamil ikut menjalani profesi tersebut. (yon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *