Religi  

Mengejutkan! 37 Santri di Dua Ponpes Banjarbaru Positif Rubella

BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Fakta sangat mengejutkan terjadi pada sejumlah santri di 2 pondok pesantren (ponpes) yang ada Banjarbaru, bagaimana tidak, sebanyak 37 orang santri di 2 ponpes itu dinyatakan telah positif terkena virus rubella berdasarkan hasil tes darah yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru.

Bahkan, saat ditemui koranbanjar.net di kantor Dinkes Banjarbaru, Senin (10/9) saing tadi, salah seorang Staf Bagian Surveylans Dinkes Banjarbaru, Nurul Awliya mengatakan, sebelumnya ada 52 kasus dugaan anak yang terkena virus rubella di Banjarbaru.

“Namun secara klinis, dilihat dulu apakah memang rubella atau sekedar campak biasa. Campak itu terbagi 2, yaitu kerumut dan rubella, keduanya memiliki gejala yang sama,” kata Nurul.

Maka dari itu, dilanjutkannya, harus dilakukan pemeriksaan di laboraturim untuk membuktikan apakah anak yang bersangkutan terkena kerumut atau memang virus rubella.

“52 kasus di 2 ponpes itu campak klinis dilihat secara fisik. Saat dilakukan tes darah, hasil tes darah dari 52 kasus hanya pada 40 sampel yang terbagi menjadi 37 positif rubella, dan 3 lainnya negatif,” jelasnya.

Saat ditanya apakah benar virus rubella juga mengenai siswa-siswi di salah satu SMA yang ada di Banjarbaru, Nurul menjawab, memang ada. Namun, dikatakannya, itu hanya klinis.

“Walaupun memang ada, tapi hanya klinis, dan ini masih dalam proses. Kita sudah ambil sampel darahnya juga,” jawabnya.

Menyikapi hal ini, dipaparkannya, Dinkes Banjarbaru melakukan pengobatan dan menganjurkan kepada para santri yang melakukan aktivitas di ponpes yang bersangkutan agar selalu menggunakan masker.

“Karena penularan virusnya dapat melalui percikan air liur saat berbicara. Untuk para santri yang sudah pulang ke rumahnya masing-masing yang berada di daerah, kita tidak dapat melakukan apa-apa, tapi kita sudah mengirimkan data ke Dinkes Provinsi Kalsel, dan pihak Dinkes Kalsel yang menangani dengan menghubungi orang tuanya masing-masing,” paparnya.

 Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Banjarbaru, Agus Widjaya menekankan, bagi seluruh masyarakat yang belum membawa anak-anaknya untuk melakukan imunisasi MR, agar dapat sesegaranya melakukan imunisasi MR.

“Yang jelas kami sudah menangani orang-orang yang tengah sakit ini. Bagi yang belum melakukan vaksinisasi MR, maka bulan ini jangan ditunda lagi. Di bulan September ini, semua fasilitas kesehatan seperti posyandu, puskemsas pembantu (pustu), dan semua rumah sakit melakukan Imunisasi MR untuk anak dari usia 9 bulan hingga usia kurang dari 15 tahun,” katanya.

Namun, terkait siapa saja 37 orang yang telah dinyatakan positif mengidap penyakit rubella itu, serta berasal dari sekolah mana saja, pihak Dinkes Banjarbaru meminta hal tersebut agar jangan diberitakan. (maf/dny)