BANJAR, koranbanjar,net – Dalam sebuah kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), sebagian masyarakat mengukur kemampuan calon kepala daerah dari sudut pandang finansial, apakah berduit atau tidak, terlepas orang tersebut pintar atau bodoh. Kekuasaan bukanlah tujuan utama untuk memenangkan sebuah kontestasi Pilkada. Tetapi ada yang lebih penting, selain memperoleh kekuasaan. Jika kekuasaan yang menjadi tujuan utama, maka segala cara akan dihalalkan. Hal utama adalah niat ibadah untuk kepentingan publik. Pertama, menginventarisir persoalan yang telah dihadapi masyarakat. Kedua, membuat rencana besar untuk menyelesaikan persolan demi persoalan yang dihadapi masyarakat satu persatu. Ketiga, menentukan target atau tujuan yang diinginkan masyarakat, kemudian mencapainya dengan optimal.
Mencapai tujuan itu tentunya membutuhkan kualitas sosok kepala daerah dan wakil kepala daerah yang memahami dan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut. Sebaliknya, bagaimana mungkin menyelesaikan persoalan-persoalan itu kepada sosok yang diragukan kualitasnya? Nah, gambaran kecil tentang kualitas sosok DR. Andin Sofyanoor.SH,MH sebagai Bakal Calon Bupati Banjar 2020-2024, berikut sekelumit rekam jejak DR. Andin Sofyanoor,SH.MH.
Andin Sofyanoor adalah politisi yang pernah menjabat anggota DPRD Kabupaten Banjar selama 3 (tiga) periode selama berturut-turut atau 15 tahun dengan Daerah Pemilihan (Dapil) Banjar I. Selama menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Banjar, dia selalu menempati posisi penting, antara lain, Badan Legislasi dan Badan Anggaran. Dia ikut membidani, merancang penggunaan anggaran yanag diajukan Pemerintah Daerah Kabupaten Banjar. Baik penggunaan untuk pembangunan infrastruktur, peningkatan Sumber Daya Manusia, bidang keagamaan, kesehatan, sosial, pertanian, perkebunan serta bidang-bidang lainnya.
Sebagai anggota DPRD Kabupaten Banjar Dapil Banjar I, Andin Sofyanoor telah berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur seperti jalan dan jembatan di daerah pemilihannya, seperti di wialayah Martapura Kota, Martapura Timur maupun Martapura Barat. Begitu pula di bidang kesehatan dan pendidikan. “Setahu ulun, banyak jalan di wilayah Martapura Barat yang diperjuangkan pak Andin selama duduk di dewan, sekarang sudah nyaman. Begitu pula di wilayah Desa Tungkaran maupun Cindai Alus,” ujar warga Cindai Alus, Syamsuni kepada koranbanjar.net.
Selain tercatat sebagai politisi atau mantan anggota DPRD Kabupaten Banjar selama 3 periode, kualitas akademisi atau intelektual sorang Andin Sofyanoor sudah teruji melalui raihan gelar doktor di bidang Ilmu Hukum Tata Negara. Dalam sidang terbuka meraih gelar doktor di hadapan para penguji yang memiliki kapasitas sebagai Guru Besar maupun Profesor, Andin Sofyanoor disebut sebagai seorang Doktor Bidang Ilmu Hukum dan Tata Negara yang memiliki kecerdasan mumpuni. Hal itu dibuktikan dari hasil riset dan disertasi yang dilakukannya di Filipina, sebagai syarat meraih gelar doktor dengan hasil memuaskan (cumlaude).
Hal lain yang tidak kalah pentingnya, paska meraih gelar doktor bidang Ilmu Hukum dan Tata Negara, Andin Sofyanoor mendapatkan beberapa tawaran menjadi dosen di beberapa universitas terkemuka di Jakarta, Surabaya hingga Kalimantan Selatan. Dengan pertimbangan kesibukan yang cukup padat, Andin Sofyanoor mengambil satu tawaran mengajar atau menjadi dosen di perguruan tinggi swasta agar waktu atau jadwal yang dipersiapkan lebih fleksibel, yakni di Universitas Ahmad Yani di Banjarbaru.
DR. Andin Sofyanoor, SH.MH juga sering menerima tawaran untuk menjadi pembicara di berbagai dialog, baik di tingkat nasional mapun internasional. Dia pernah menjadi pemateri tentang Hukum dan Olahraga di Korea, kemudian belum lama tadi menjadi pembicara di TVRI Stasiun Kalimantan Selatan bersama Wakil Ketua KPK RI.
Sementara itu, ditanya tentang keinginan besar maju sebagai Bakal Calon Bupati Banjar 2020-2024, Andin Sofyanoor mengemukakan beberapa alasan. “Pertama, keinginan ini merupakan permintaan atau dorongan para tokoh ulama di Kabupaten Banjar, meminta saya untuk membangun kampung halaman saya, yakni Kabupaten Banjar. Kedua, saya sudah meminta restu keluarga, bahwa saya katakan kepada keluarga, apakah bersedia mewakafkan diri saya untuk kepentingan Kabupaten Banjar, bukan hanya milik keluarga lagi. Alhamdulillah, seluruh keluarga saya merestui,” ucap Andin.
Lalu, alasan lain yang dikemukakan Andin Sofyanoor, antara lain, sejauh ini Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Banjar terbilang masih sangat rendah, tidak seimbang dengan kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki. “Jika seluruh sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Banjar digenjot, maka akan meraih tambahan PAD yang sangat besar dan mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat Kabupaten Banjar. Dan saya sudah punya konsep untuk itu dan rencana besar untuk itu pada setiap sektor. Mudah-mudahan saya mendapat ridho dari Allah dan dukungan dari masyarakat, sehingga bisa mewujudkan itu semua,” jelasnya.(bersambung)