Mantuil Usul Dibangun SLTA Tekan Stunting Akibat Pernikahan Dini

Jumlah siswa sekolah tingkat pertama Kelurahan Mantuil Banjarmasin mencapai seribu lebih..Senin (6/3/2023) Foto: koranbanjar.net

Keluran Mantuil di Kecamatan Banjarmasin Selatan wilayah pinggiran Kota Banjarmasin sangat memerlukan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) baik SMA maupun SMK.

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Hal itu disampaikan oleh Dewan Kelurahan Mantuil, Hamdani dalam wawancaranya kepada media ini di rumahnya, Jalan Tembus Mantuil Kelurahan Mantuil, Minggu (5/3/2023).

Dikatakan Hamdani, Mantuil salah satu kelurahan tertinggi stunting. Oleh karena itu dirinya memohon kepada pemerintah daerah baik kota dan provinsi agar mengabulkan permintaan masyarakat Mantuil didirikannya SMA maupun SMK.

“Salah satu penyebabnya akibat pernikahan dini atau kawin dalam usia masih pelajar,” ujarnya.

Lanjut dijelaskannya, para remaja Mantuil saat lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau tsanawiyah bingung ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat menengah. Pasalnya, para lulusan tingkat pertama di Mantuil ini jika ingin melanjutkan ke SMA atau SMK, terpaksa harus keluar wilayah Mantuil yang jaraknya kurang lebih 4 sampai 5 KM.

“Akhirnya timbul rasa malas mendaftar karena jaraknya jauh, ditambah kekhawatiran orang tua terhadap anaknya yang jauh sekolah,” terangnya.

Pola pikir seperti inilah menimbulkan peluang para remaja rela mencari nafkah daripada melanjutkan sekolah.

“Sudah enak bekerja uang banyak walau kerja hanya sebagai buruh pabrik, lalu pacaran dan kawin,” tuturnya.

Pernikahan dibawah umur inilah ketika melahirkan anaknya kemungkinan seperti kurang gizi, atau gangguan pertumbuhan (Stunting).

Sementara diketahui jumlah penduduk di Kelurahan Mantuil berkisar 17 ribu. Kemudian, ada dua buah Sekolah Menengah Pertama (SMP), Tsanawiyah Byna Takwa dan SMP 20. Jumlah siswa keseluruhan seribu tiga ratus.

“Sedengkan tingkat kelulusan tiap tahun sebanyak 300 siswa,” urainya.

Adapun terkait usulan pembangunan SMA atau SMK ini, dirinya sudah membicarakannyakepada pihak Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin dan Provinsi. Bahkan ia mengaku sudah bertemu dan mengungkapkan permasalahan tersebut kepada Kepala Dinas Disdik Kota Banjarmasin juga Disdik Provinsi. Untuk lahannya tambah Hamdani sudah siap dengan ukuran kurang lebih 1,5 Hektar.

“Warga siap menjual lahannya kalau memang diperlukan untuk membangun sma atau smk,” ucapnya.

Pada pemberitaan koranbanjar.net sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Banjarmasin, Nuryadi mengutarakan, untuk membangun sekolah sma di mantuil, pemprov harus menyiapkan dana sebesar kurang lebih lima miliar.

Ia sangat berharap agar Pemprov menyiapkan anggarannya. Karena menurutnya uang provinsi lebih banyak jadi lebih diperkenankan membangun sekolah itu (SMA).

Sedangkan Disdik Kota Banjarmasin kata Nuryadi selalu mendukung dan memfasilitasi setiap usulan kelurahan dibangunnya  SMA atau SMK di wilayahnya berdasarkan beberapa pertimbangan  yang diajukan.

(yon/rth)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *