Manfaatkan Masjid Agung Al Falah, 500 Santri TPA Tuntut Ilmu Agama

Ketua Takmir Masjid Agung Al Falah M. Sidhiq Baidlowi. (Sumber Foto: Pengelola Masjid Agung Al Falah)

Keberadaan Masjid Agung Al Falah Batulicin sangat membantu masyarakat sekitar. Seperti untuk pendidikan Agama Islam, kurang lebih 500 Santri TPA mengaji di masjid itu.

TANAHBUMBU, koranbanjar.net Masjid Agung Al Falah Batulicin, Tanah Bumbu, kini menjadi masjid terbesar di daerah tersebut. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga ramai dikunjungi orang-orang yang berwisata.

Dengan arsitektur masjid cukup unik, mengadopsi gaya arsitektur Timur Tengah dan menggabungkan beberapa unsur daerah Kalimantan Selatan pada interiornya.

Keberadaan masjid tersebut memberikan dampak, terutama untuk kegiatan keagamaan di Tanah Bumbu.

Dengan adanya masjid antusiasme masyarakat sangat baik. Saat ini banyak santri TPA mengaji di masjid tersebut.

“Murid santri TPA mencapai 500 orang. Masyarakat sekarang terbantu karena letaknya strategis dan bangunan sangat megah,’’ ungkap Ketua Takmir Masjid Agung Al Falah M. Sidhiq Baidlowi.

Masjid yang didirikan di atas tanah seluas 1,6 hektare mampu menampung ribuan jamaah dengan kapasitas parkir roda empat sekitar 100 unit dan roda dua 150 unit.

Berdiri sejak 2014 silam, pada tahun 2016 terjadi peralihan dari masjid lama ke masjid baru. Owner Jhonlin Grup, H. Syamsudin Andi Arsyad, mengucurkan dana untuk pembangunan masjid baru tersebut.

“Saat peralihan masjid lama ke masjid baru, alhamdulillah dengan bantuannya, membangun masjid yang jadi kebanggaan masyarakat Tanah Bumbu. Pada tahun 2020 secara resmi sertifikat sudah diserahkan bapak Andi Syamsudin kepada masyarakat,” ujarnya.

Sejak sertifikat diserahkan maka pengelolaan masjid menjadi tanggung jawab pihaknya bersama masyarakat. Begitupula dengan pendanaan untuk operasional jadi tanggung jawab takmir masjid bersama masyarakat luas.

Dana yang dibutuhkan dalam operasional tidak sedikit. Dirinya tidak tak bisa merinci karena kebutuhan tergantung operasional. Ia bersyukur, meski kepemilikan sertifikat sudah diserahkan, namun beliau masih membantu pendanaan operasional.

“Untuk operasional baik untuk kegiatan keagamaan dan sosial masih dibantu, serta dari infak yang kami kelola,” katanya. (dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *