Tak Berkategori  

Malam Ini Juga Jenazah Khairullah Dikebumikan

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Jenazah tersangka kasus pencurian sapi dan penembakan anggota intel Polsek Panyipatan Polres Tala Brigadir Edi Rapi Susanto, yaitu Khairullah akan dikebumikan di Kandangan, Hulu Sungai Selatan (HSS), Rabu (11/9/2019) malam ini.

 

Baca juga: Pelarian Tersangka Pencurian Sapi Dan Penembak Polisi Berakhir Tragis
Baca juga: Kesaksian Warga Sekitar Lokasi Pengepungan Buron Terduga Maling Sapi

 

Hal tersebut diungkapkan oleh kakak bersangkutan, Khairun Nisa saat ditemui di luar ruangan jenazah RSUD Ulin, Rabu (11/9/2019) sore.

“Mayat adik saya ini akan dibawa ke Kandangan, memang rumahnya juga di Kandangan. Tadi juga sempat disalatkan di sini (RSUD Ulin), dan akan dikebumikan malam hari ini juga, insya Allah semalam-malamnya,” terang dia yang tampak sangat berduka.

Sebagai keluarga Khairullah, Nisa meminta maaf sedalam-dalamnya kepada para keluarga korban atas perbuatan adiknya yang telah merugikan dan merepotkan orang lain.

“Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada korban, juga kepada institusi Polri karena sudah membuat repot. Kami selaku keluarga benar-benar meminta maaf atas perbuatan adik kami, karena kami pun juga tidak berkecukupan untuk memberikan apapun kepada yang telah jadi korban,” jawabnya lirih.

Malam Ini Juga Jenazah Khairullah Dikebumikan
Jenazah Khairullah ketika disholatkan di RSUD Ulin Banjarmasin. (Foto: ags/koranbanjar.net)

Sebelumnya, penyerahan jenazah tersebut dilakukan oleh pihak Polda Kalsel dan Polda Kalteng usai mayat Khairullah diautopsi dan serah terima kepada keluarga Khairullah.

“Ikhlas saja saya seandainya adik saya harus pergi dengan harus ditembak, mungkin sudah ini takdirnya dia,” tandas Nisa.

Sementara itu, salah satu anggota Resmob Polda Kalsel yang tidak ingin disebutkan mengatakan, Khairullah tewas usai terjadi baku tembak dengan pihak kepolisian di kebun kelapa sawit milik warga setempat bernama Mawi di Desa Telaga Sili-Sili, RT 2, Kecamatan Angkinang, Kabupaten HSS.

“Tersangka ditembak untuk melumpuhkan perlawanan karena tidak mau menyerahkan diri,” tutur salah satu anggota Resmob Polda Kalsel yang enggan lebih jauh menjelaskan, karena merasa kurang berkompeten. (ags/dya)