Religi  

Mahasiswa Katakan Tak Minta Muluk Dari Pada Jadi Kentut

BANJARBARU, koranbanjar.net – Tidak minta muluk-muluk dan macam-macam, dari pada hanya menjadi kentut dan terbuang sia-sia.

Hal tersebut dinyatakan dalam orasi yang tergabung dalam Mahasiswa Aliansi Banjarbaru.

“Jangan menyepelekan kami para mahasiswa, saya hormat kepada DPRD. Kalian sendiri sudah melihat bagaimana kami bergerak aksi tadi menunggu kalian sampai proses pelantikan selesai, apakah tidak ada perwakilan yang mau mendatangi kami,” ucap mahasiswa aksi asal HMI, Akbar, sembari orasi di depan Kantor DRPD Banjarbaru, Rabu (9/10/2019) siang.

Ia menjelaskan, aksinya bersama rekannya bergerak untuk membela hak rakyat.

“Di Banjarbaru masih mending. Sedangkan di daerah lain sudah banyak berbagai mahasiswa yang melakukan orasi. Harusnya DPRD bersyukur ada di Banjarbaru masih adem ayem. Bersyukurlah kami yang aksi hari ini masih soft,” katanya.

Menurutnya, meski adem ayem dan tenang, bukan berarti tidak ada evaluasi bagi DPRD Banjarbaru.

Baca juga: Pelantikan Anggota DPRD Banjarbaru Diwarnai Demonstrasi

“Kami minta takuti Tuhan kalian, itu saja. Ingat janji kalian kepada rakyat karena yang memilih kalian itu rakyat. Kami tau diri jika hanya mahasiswa tidak bisa melakukan apa-apa,” tuturnya.

Sementara koordinator aksi, Wira Surya Wibawa mengatakan, mahasiswa menginginkan adanya dialog antara anggota DPRD Banjarbaru dengan para mahasiswa.

Ketua Sementara DPRD Banjarbaru, Fadliansyah, yang menyambut aksi mahasiswa, mengatakan DPRD Banjarabaru sangat terbuka menerima para mahasiswa.

“Insya Allah kami terbuka, tetapi jangan emosi. Yang penting santun, damai dan tenang. Karena masalah di Banjarbaru bukan hanya tugas DPRD, tapi mahasiwa dan juga semua,” tambahnya.

Dalam dialog tersebut, ada dua poin yang sangat menjadi perhatian, yaitu kasus Koni Banjarbaru dan banyaknya korban di pendulangan intan Cempaka.

Wakil Ketua DPRD Banjarbaru sebelumnya, Wartono, bersyukur orasi dilaksanakan dengan damai dan tertib.

“Kami selaku DPRD hanya melakukan pengawasan, budgeting maupun legislasi. Kalau Koni bukan ranahnya DPRD, tapi itu sudah masuk ranah hukum dan kasus ini sudah ada di kejaksaan. Paling kita sebagai wakil rakyat hanya mengawal, karena bukan kita yang mengungkap kasus Koni dan ini lagi berproses,” katanya.

Menurutnya, dalam kasus tersebut, semua pihak tidak bisa saling intervensi. “Kami juga memonitor. Sedangkan masalah parkir liar kami sependapat. Sebelumnya, kami sudah rundingan dengan komisi terkait,”tambahnya.

Dirinya meminta maaf selaku perwakilan DPRD, karena bukan maksud membiarkan aksi, tetapi proses pelantikan harus semua anggota mengikuti dan tidak boleh ada yang meninggalkan ruangan.

“Saya meyakini kawan di DPRD mendengarkan aspirasi masyarakat. Kami akan tepati janji politik walaupun kami juga masih banyak salah. Kalau tidak menepati janji otomatis ke depannya juga pasti ada hukumnya yaitu tidak lagi dipilih oleh rakyat,” ungkapnya.

Selain itu, dilanjutkannya, untuk solusi korban di tambang intan Cempaka, saat ini masih jadi perbicangan di DPRD Banjarbaru.

“Jika ada kritik dari mahasiswa silakan,. Kika kami lalai silakan tegur. Berikanlah kritik yang membangun, kami sangat berharap itu. Untuk revitalisasi (penanganan) sampah yang masih banyak tercemar, pelan-pelanlah kita perbaiki. Kan juga kita semua sudah ada mendengar Banjarbakula. Insya Allah semua permasalahan bisa diatasi. Kita harus saling mengingatkan dan intropeksi diri,” jawabnya.

Anggota DPRD Banjarbaru lainnya, Takyin Baskoro, menambahkan, semua poin dari aspirasi mahasiswa sudah dirinci dan dideangar .

“Senafas dengan perjuangan kami perwakilan rakyat, ini merupakan ide bagus. Semua tadi sudah dibaca rinci juga oleh pak Wartono. Kita sepakat akan menindaklanjutinya,” jelasnya.

Apalagi, lanjutnya, ada usulan Perda agar warung dan rumah makan diberikan tarif harga. Terkait hal itu, Takyin mengaku mendukung penuh.

Baca juga: Ini Tuntutan Mahasiswa Untuk DPRD Banjarbaru

“Sebab, saya mantan Ketua Bappemperda periode sebelumnya. Ini merupakan masukkan yang bagus. Kami akan usulkan ini lewat fraksi kami,” katanya.

Acara diakhiri dengan pengucapan naskah sumpah rakyat yang dibacakan Ketua Sementara DPRD Banjarbaru, Fadliansyah, diikuti perwakilan anggota DPRD Banjarbaru. (ykw/maf/dny)