MARTAPURA – Menjelang Haul Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau yang lebih dikenal Anah Guru Sekumpul pada bulan Maret 2018 mendatang, Lurah Jawa, Hathayerin SH beserta DLH dan masyarakat melakukan pembersihan sampah dan pemotongan rumput-rumput liar di kawasan Jl Kayutangi RT 3 RW 4, tepatnya di belakang SMP Negeri 1 Martapura, Sabtu (10/02) tadi.
“Kami melakukan pembersihan ini bertujuan agar para pendatang yang menghadiri Haul Guru Sekumpul (Zaini Bin Abdul Ghani, red) tidak menilai Martapura sebagai kota yang penuh dengan sampah,” tutur Lurah jawa, Hathayerin.
Menurut Lurah, masalah sampah di Kelurahan Jawa harus segera dibereskan, jika bisa secepatnya, karena akan menciptakan citra yang kurang baik bagi para pendatang, apalagi jika di wilayah Jalan Kayutangi menjadi tempat parkir kendaraan para pendatang haul Guru Sekumpul, maka itu akan merusak sudut pandang orang tentang Martapura.
Selain itu, Hathayerin juga melibatkan instansi terkait dan masyarakat di sekitaran sana untuk melakukan pembersihan sampah.
“Saya selaku Lurah Jawa, melakukan imbauan kepada masyarakat agar mebuang sampah pada tempatnya dan pada waktu yang sudah ditentukan,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Lurah juga menuturkan, setelah ini akan meminta DLH agar memasangkan plang larangan membuang sampah, jika masih ada yang membuang sampah di area yang sudah dibersihkan ini, maka dia tidak segan-segan menindak.
“Kami akan menindak dengan cara mengambil KTP lalu mendatanya, setelah itu kami serahkan data itu kepada pihak Satpol PP, karena mereka yang berhak memberikan tindakan,” cetusnya geram.
Menurut Ketua RW 4, H. Muliyadi, sampah di sini sulit ditentukan siapa pembuangnya, karena ini adalah jalur lintas antar kelurahan, dari Kelurahan Jawa dan Kelurahan Keraton.
“Namun para pembuang sampah ini rata-rata sambil berjalan menggunakan kendaraan mereka melemparkan sampahnya, jadi sangat sulit untuk diketahui siapa yang membuang, selain itu di sini juga pernah kami letakkan sepanduk dan papan bertuliskan dilarang membuang sampah di sini, namun tidak pernah dihiraukan,” ujar Mulyadi.
Selain itu Muliyadi juga sering memberikan imbauan jangan membuang sampah secara lisan kepada masyarakatnya pada saat acara-acara, seperti yasinan dan acara lain.
Pihak DLH juga tidak tinggal diam dalam masalah sampah di Jalan Kayutangi Keluran Jawa ini, mereka langsung sigap menangani dan memesankan spanduk larangan membuang sampah.
“Jika sepanduknya sudah selesai, langsung kami pasangkan di tempat yang biasanya menjadi tempat TPS ini,” ujar Safwan.
Tak hanya itu, mereka juga turut memberikan imbauan kepada masyarakat agar membuang sampah tepat pada jamnya, pada jam 6 sore hingga jam 6 pagi.
“Sampah milik masyarakat tinggal ditaruh saja di pinggir jalan yang dilalui angkutan kami, kami sudah menyediakan truk sampah, dan juga mmenyediakan tosa untuk membersihkan sisa-sisa sampah yang tertinggal,” pungkas Kordinator Lapangan Dinas Lingkungan Hidup, Safwan.(sen)