Lepas Kuliah Kerja Nyata STIT Tabalong, Wabup Mawardi: KKN Bukan Hanya Menyelesaikan Kewajiban Kurikulum

Wakil Bupati Tabalong, Mawardi melepas keberangkatan KKN STIT Tabalong. (foto : anb/koranbanjar.net)

Wakil Bupati Tabalong, Mawardi melepas sebanyak 71 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Tabalong yang akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan II.

TABALONG, koranbanjar.net – Keberangkatan puluhan mahasiswa tersebut dilepas secara resmi dalam acara pelepasan yang berlangsung di Halaman Sekretariat Daerah (Setda) Tabalong, Senin (08/08/2022).

Dalam sambutannya, Mawardi menyampaikan KKN bukan hanya semata-mata untuk menyelesaikan kewajiban tuntutan kurikulum yang di bebankan oleh Kampus kepada mahasiswa sebelum menyelesaikan studi.

“Tapi juga diharapkan hasil dari kegiatan ini mahasiswa dapat melakukan proses transfer pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh semasa mengikuti perkuliahan sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing langsung kepada masyarakat untuk memberikan manfaat dan berhasil guna,” jelasnya.

Mawardi meyakini, banyak hal yang dapat diperbuat oleh para mahasiswa STIT Syekh Muhammad Nafis Tabalong di Banua Saraba Kawa ini selama menjalani KKN.Kehidupan masyarakat Tabalong yang agamis, diperkuat lagi dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Tabalong yang ingin mewujudkan masyarakat Tabalong Lebih Agamis, Sejahtera dan Mandiri.

“Sudah barang tentu akan banyak hal yang sejalan dengan pemikiran para mahasiswa yang mulai hari ini akan diterjunkan,” ucapnya.

Lebih lanjut Mawardi berharap, dengan berbekal ilmu pengetahuan dari bangku kuliah, mahasiswa yang menjalani KKN tidak akan menghadapi kendala berarti, sekaligus akan mempermudah dalam menjalin interaksi dengan masyarakat yang selalu bersikap terbuka, rukun dan kooperatif.

“Momentum kuliah kerja nyata mahasiswa ini tentunya sebagai kepala daerah saya juga berharap agar para mahasiswa KKN STIT Syekh Nafis bisa mendukung beberapa program pembangunan yang ada di desa, diantaranya dukungan masukan membangun terlebih dalam keinginan kami untuk mewujudkan masyarakat Tabalong yang Lebih Agamis,” pungkasnya.

Terpisah, Wakil Ketua I Bidang Akademik STIT Tabalong, Wahyu Wibowo menerangkan, sebanyak 71 mahasiswa yang mengikuti akan menuju ke sejumlah desa yang berada di tiga kecamatan yakni, Tanjung, Tanta dan Murung Pudak.

Setiap satu desa tujuan akan diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswa sebanyak empat hingga lima orang.

Para mahasiswa menjalani KKN selama kurang lebih 60 hari dan ditempatkan di rumah yang berbeda secara terpisah. Namun jika ada yang tinggal dalam satu rumah pengawasan secara ketat akan dilakukan oleh pihak kampus.

“Kami sudah memberikan regulasi untuk tempat tinggal laki – laki dan perempuan kami usahakan dipisah. Kalaupun tidak dipisah kami melakukan pemantauan secara ketat melalui kepala desa setempat,” ungkap Wahyu.

Sementara, selama menjalani KKN para mahasiswa diwajibkan menjalani kegiatan yang sudah diprogram oleh panitia KKN STIT Tabalong seperti pengabdian kepada masyarakat dan pendidikan di desa setempat.

“Pada kegiatan kemasyarakatan dan keagamaan juga nanti akan kita perbantukan sebagai penyuluh agama ataupun akan kita utus menjadi khatib atau penceramah di desa,” tutur Wahyu.

(anb/slv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *