Legislatif Vs Eksekutif Banjar, Rozanie Adukan Kadisbudpar ke Polisi

MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Ancaman Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Haris Rifani (bukan Abdul Haris,  red) terhadap Ketua Panitia Khusus Hak Angket, Akhmad Rozanie Himawan Nugraha sepertinya berbuntut panjang.

Akhmad Rozanie Himawan mengadukan kasus ancaman yang dilontarkan ponakan Bupati Banjar H Khalilurrahman (Haris Rifani, red) itu ke Polres Banjar, Rabu (06/06) petang.

Anggota Fraksi Nasdem itu mengaku sangat  keberatan dengan nada ancaman yang dilontarkan Haris paska rapat paripurna yang mengagendakan penyampaian hasil akhir panitia angket.

“Kita sudah melaporkan kejadian kemarin ke Polres Banjar, dan laporan kita diterima pihak Polres,” ujarnya.

Diketahui H Jani —demikian Akhmad Rozanie akrab disapa, red– saat melapor ke Polres Banjar tidak sendiri, dia ditemani anggota dewan lain, Ismail Hasan. Haji Jani lantas melaporkan keributan paska paripurna itu ke Polres Banjar, dia menilai ancaman itu masuk unsur perbuatan tidak menyenangkan dalam pasal 335 KUHP.

Sebelum insiden keributan berlangsung, Jani mengaku didatangi Haris Rifani dan mengucapkan kalimat bernada ancaman. “Selamat ya. Hati-hati ajalah ikam. Kaina batamuan haja kita,” sambil menyalami.

Seperti diketahui Jani dan Ismail adalah anggota pansus hak angket,  Mereka berdua tetap menjalankan mandat Panitia Angket DPRD Banjar terkait kebijakan mutasi jabatan ASN Banjar yang diperolehnya dari legitimasi paripurna pada 28 Desember 2017 lalu.

H Mail pun turut  kena dampak setelah ikut membacakan hasil angket di depan forum resmi paripurna. H Ismail sempat mendapat ucapan kurang nyaman dari Haris Rifani ketika acara peristiwa berangsur bubar. Sebenarnya masih ada satu anggota DPRD Banjar yang mendapat nada serupa, Khairuddin (Gerindra),

“Awalnya saya menanggapinya biasa saja dengan nada bicara seperti itu. Tapi waktu bersalaman, Haris mencengkeram tangan saya dengan pegangan yang kuat. Gaya berjabat tangan sambil melontarkan kalimat itu membuat saya kaget,” ujar Haji Jani.

Akibat perbuatan Haris tersebut, anggota DPRD Banjar dan sejumlah pejabat langsung gaduh. Masing-masing berusaha melerai agar tidak terjadi baku pukul, beberapa  wakil rakyat yang merasa tersinggung langsung mengusir Haris Rifani dari gedung DPRD Banjar.

Sebagian wakil rakyat tersinggung dengan gaya pejabat tersebut. Apalagi ia berbuat tersebut di gedung rakyat yang sangat terhormat.

“Kemungkinan dia marah karena namanya sering disebut dalam laporan resmi panitia angket yang melaksanakan investigasi kisruh pelantikan,” tegas Jani.

Atas insiden tersebut Bupati Banjar H Khalilurahman saat ingin dimintai tanggapannya memilih diam, dan hanya bilang ‘No Comment’.(sai/sir)