LBH Patriot Muda Borneo Gelar Syukuran dan Haul Guru Sekumpul

Pengurus dan anggota LBH Patriot Muda Borneo berfoto usai melaksanakan acara syukuran dan haul Guru Sekumpul di Kantor LBH, Jalan Cempaka Besar Banjarmasin. (Foto: Leon/Koranbanjar.net)
Pengurus dan anggota LBH Patriot Muda Borneo berfoto usai melaksanakan acara syukuran dan haul Guru Sekumpul di Kantor LBH, Jalan Cempaka Besar Banjarmasin. (Foto: Leon/Koranbanjar.net)

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Patriot Muda Borneo menggelar syukuran atas berdirinya kantor sekaligus memperingati haul KH Zaini Ghani atau dikenal Guru Sekumpul yang ke-18.

BANJARMASIN, koranbanjar.net Dalam wawancaranya usai acara di Kantor LBH Patriot Muda Borneo Jalan Cempaka Besar, Banjarmasin, Sabtu (28/1/2023), Ketua Dewan Pembina LBH  Patriot Muda Borneo, H. Abdullah Sani atau biasa disapa H.Dudung menyampaikan, setelah kantor LBH ini berdiri maka mulailah berjalan program LBH Patriot Muda Borneo yang diketahui Muhammad Setiady.

“Kami berkomitmen dan sepakat memajukan LBH ini dan sukses bersama dengan tekad yang bulat,” ujar H.Dudung.

Bukan hanya itu lanjutnya, keanggotaan LBH Patriot Muda Borneo harus tegas, ulet dan tidak ada teori namun berdasarkan fakta dan realitas.

“Kami ingin anggota LBH Patriot Muda Borneo melaksanakan setiap teori,” inginnya.

Oleh karena itu lanjutnya lagi, setiap anggota harus difilter, disaring. Jika ada anggota yang tidak sepaham, sependapat dengan visi dan misi LBH, maka akan dikeluarkan.

“Jika tidak sejalan dengan pemikiran, pendapat dan visi misi yang sudah kita susun bersama akan kita keluarkan,” tegasnya.

Wawancara dengan Ketua Dewan Pembina LBH Patriot Muda Borneo, H.Dudung (dua kanan). (Foto: Leon/Koranbanjar.net)
Wawancara dengan Ketua Dewan Pembina LBH Patriot Muda Borneo, H.Dudung (dua kanan). (Foto: Leon/Koranbanjar.net)

Sementara jumlah keseluruhan anggota termasuk pengurus, Dewan Pembina dan Dewan Penasehat berjumlah 50 orang.

Sementara terkait haul KH Zaini Ghani atau Guru Sekumpul, H.Dudung memaparkan, Secara etimologi, haul berarti satu tahun, secara istilah bermakna peringatan yang diadakan setahun sekali bertepatan dengan wafatnya tokoh kharismatik Muhammad Zaini bin H. Abdul Ghani Martapura.

Haul bertujuan untuk mengenang jasa orang yang sudah tiada dan sebagai pengingat kematian, sebagai pengingat nasihat-nasihat yang bermanfaat bagi umat muslim.

“Sering diistilahkan oleh para ulama “Wa Kafaa Bil Mauti Wa Idzho” artinya Cukuplah Kematian Sebagai Pemberi Nasehat,” tutur alumnus pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin ini.

Sehingga sambungnya, sebagai umat nabi besar Muhammad SAW tidak lupa diri dan tetap mengenang jasa para ulama dalam hal kebaikan.

Acara syukuran sekaligus haul KH Zaini Ghani atau Guru Sekumpul dengan penceramah Ustad H. Ahmad Sya’rani dari Kemenag Banjarmasin ini dihadiri para tokoh ulama, tokoh masyarakat, pengamat dan pengusaha. (yon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *