Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
BanjarBanjarbaruReligi

Layanan PLN di Mantuil PAYAH

Avatar
619
×

Layanan PLN di Mantuil PAYAH

Sebarkan artikel ini

BANJARMASIN,KORANBANJAR.NET – Akibat seringnya terjadi pemadaman PLN di kawasan mantuil, banyak warga yang merasa dirugikan, baik alat kerja yang cepat rusak seperti komputer, tarif listrik pun akhirnya membengkak.

Ketika koranbanjar.net mewawancarai salah satu warga yang kebetulan memiliki kios pembayaran online beralamat di Perumahan Wengga Mantuil Raya, Antasan Bondan Banjarmasin Selatan, mengeluhakan sering terjadi pemadaman listrik secara tidak wajar ini.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Kalau sudah urusan bayar, PLN gak bisa telat,lewat dari tanggal 20 sudah dapat “surat cinta”(pemutusan sementara), dari PLN.Tetapi listriknya sering mati,sebentar mati dua tiga menit nyala lagi,ini kan bayarnya jadi membengkak, alat kerja rentan rusak,kalau sudah rusak nantinya siapa yang tanggung jawab” ujar perempuan yang dikenal dengan panggilan Mama Rafly ini.

Masih menurut Mama Rafly ia membandingkan bagaimana buruh yang bekerja di pelabuhan hanya memperoleh gaji 30 sampai 50 per hari, dibanding bapak-bapak PLN yang hanya duduk-duduk atau gaji lebih mapan dari pekerja buruh kasar.

“Kan kasihan buat bayar listrik yang tarifnya terus naik,belum lagi ngongkosi hidup keluarganya,jadi dipikir dong bapak-bapak PLN,” cetusnya yang diiyakan salah satu warga yang ada disitu.

Dengan keluhan yang sama juga dirasakan warga komplek Al Azhar, akrab dipanggil Abah Yoga ini menggunakan meter listrik pulsa.Ia mengungkapkan biasanya beli pulsa listrik isi 20 ribu bisa bertahan sampai satu minggu,sekarang menurutnya harus mengisi 25 sampai 30 ribu lebih agar bisa mencapai satu Minggu.

“Ini akibat listrik sering padam,yang jadi persoalan itu padam sebentar,berselang 10 menit nyala kembali,seolah kaya main-main gitu nah” ujarnya.

Ia mengaku pernah emosi bercampur marah kepada petugas PLN yang bertugas di lapangan,di mana pada waktu itu di Komplek tempat tinggalnya pernah terjadi pemadaman PLN selama dua hari dua malam.

“Kira-kira antara tahun 2017 dan 2018,Komplek kami mengalami pemadaman listrik selama 2 hari 2 malam dan petugas PLN tidak ada sama sekali melakukan pengecekan atau pengontrolan travo di komplek kami, hingga akhirnya saya sendiri yang menghadang mobil pintar PLN yang sering bolak balik dan dengan emosi bercampur kesal saya katakan,coba tolong dlliatin di komplek Al Azhar,sudah dua hari dua malam listriknya tidak menyala,kalau tidak dilitin kesana,maka mobil ini akan saya bakar,” kenangnya pada waktu itu.

Hal ini menimbulkan kesan yang tidak jauh berbeda dengan keadaan sekarang, yakni petugas PLN tidak jeli dan lamban dalam penanganan terhadap jaringan di kawasan mantuil yang sudah bertahun-tahun lamanya sehingga membuat warga menjadi emosi dan kesal selama ini.

Sebelumnya di tahun 2018 Lurah Mantuil Permai,yang bernama Mukhlisin juga sempat dibikin geram oleh pemadaman ini dengan mengatakan di kawasannya paling sering mengalami pemadaman listrik, hingga dalam satu pekan padamnya bisa mencapai 4 sampai 5 kali. Jengkenya lagi tidak ada pemberitahuan sebelumnya,dan tidak ada kerusakan yang diinformasikan.

“Tidak ada kerusakan apa-apa kok sering mati,” ungkap Lurah dengan nada jengkel Jum’at,07/09/2018 silam.(al/sir)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh