Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Kurangi Pestisida Kimia dengan Budidaya Padi Bebas Residu

Avatar
294
×

Kurangi Pestisida Kimia dengan Budidaya Padi Bebas Residu

Sebarkan artikel ini

Pestisida kimia memiliki peran meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian. Namun penggunaan pestisida kimia, jangka panjangnya merugikan lingkungan dan makhluk hidup. Mengurangi penggunaan pestisida kimia, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang memberikan alternatif pengembangan budidaya padi bebas residu.

KAPUAS,koranbanjar.net – Penggunaan pestisida kimia memiliki dampak jangka panjang yang merugikan, baik terhadap lingkungan maupun terhadap makhluk hidup.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Pestisida kimia telah terbukti dapat mencemari lingkungan dan meninggalkan residu dalam produk pertanian.

Untuk menekan dampak merugikan itu perlu digalakkan budidaya tanaman padi yang mengurangi penggunaan pestisida kimia.

Melalui pengembangan budidaya padi bebas residu sehingga menghasilkan gabah atau beras yang berkualitas.

Dalam upaya menuju pertanian lebih ramah lingkungan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian melalui BBPP Binuang meningkatkan kapasitas petani di wilayah food estate.

Dengan melaksanakan pelatihan Tematik Budidaya Padi Lahan Rawa Bebas Residu.

Kegiatan Pelatihan Tematik Budidaya Padi Bebas Residu kembali digelar BBPP Binuang di Balai Penyuluhan Pertanian Dadahup Kabupaten Kapuas selama 3 hari dari tanggal 2 – 4 November 2020, diikuti 30 orang petani dan Penyuluh Pertanian dari Kecamatan Dadahup.

Melalui pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran petani bagaimana melaksanakan pertanian yang lebih ramah lingkungan.

Khususnya dalam pengendalian hama dan penyakit lebih mengutamakan pada pemanfaatan musuh alami, penggunaan pestisida nabati dan agens hayati.

Fasilitator dan narasumber yang menyampaikan materi berasal dari BBPP Binuang , Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas dan POPT.

Materi yang diberikan pada pelatihan ini adalah mengenal jenis dan bahan pestisida, melakukan identifikasi OPT padi dan musuh alami.

“Juga pengendalian OPT Padi dengan pestisida nabati dan agens hayati,” kata Adi Widiyanto, koordinator akademik dan fasilitator.

Setelah mengikuti pelatihan diharapkan peserta dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang sudah diperoleh.

“Melaksanakan budidaya padi di lokasi masing-masing,” pesan Adi pada saat penutupan. (adi/bbppbinuang/dya)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh