KPU Banjarmasin Rapid Tes 181 Panitia PPS dan PPK

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarmasin melakukan rapid test terhadap Panitia Pemungutan Suara (PPS) maupun Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) sebanyak 181 orang. Pemeriksaan ini, sebagai upaya pencegahan penyebaran pandemi virus Corona (Covid-19) saat melaksanakan tahapan.

BANJARMASIN, koranbanjar.net- Rapid tes dilaksanakan di Kantor KPU Banjarmasin Jalan Perdagangan, Kecamatan Banjarmasin Utara, dan digelar selama dua hari dari 27 – 28 Juni 2020.

“Selama 14 hari waktunya (verifikasi faktual), seluruh anggota PPK, PPS, yang hari ini kita rapid tes selama dua hari 181 orang, nanti hari Senin, dan Selasa lanjut sekretariat BPK, BPS, dan kita KPU seluruhnya dirapid,” kata Sekretaris KPU Banjarmasin Husni Thamrin, Minggu (28/6/2020).

Sekretaris KPU Banjarmasin Husni Thamrin (Foto: Agus Hasanudin).

Husni mengungkapkan, rapid tes dilakukan sebagai langkah awal menghadapi verifikasi faktual untuk menghitung surat dukungan bakal calon perseorangan pada Pemilihan Walikota (Pilwali) yang dimulai dari 29 Juni hingga 12 Juli.

Ia menjelaskan, seluruh tahapan yang melibatkan anggota penyelenggara pemilu yang mengharuskan turun kelapangan semuanya diharuskan mengikuti rapid tes.

“Termasuk KPPS, kemudian petugas pemutakhiran data pemilih karena terkait itu,” ujarnya

Dikatakannya, anggaran khusus Rapid tes telah disiapkan pemerintah pusat melalui dana APBN, oleh sebab itu, pihaknya tidak akan mengotak-atik dana hibah pilkada KPU Banjarmasin.

“Semua anggaran telah disiapkan oleh KPU RI melalui dana APBN. Petugas kita juga harus dilindungi dengan APD-nya selain itu juga pelaksanaan rapid tes ini sudah kita siapkan juga,” bebernya.

Namun, KPU tidak meminta tambahan dari Pemerintah Kota, tetapi mengefisienkan kegiatan KPU Banjarmasin yang tidak mungkin terlaksana selama pandemi Covid-19 ini.

“Kan ada kegiatan yang tidak mungkin dilaksanakan, kegiatan tatap muka kita batasi, kita alihkan dananya untuk pembelian APD, seperti masker, sarung tangan, handsanitaizer, kemudian juga face shield (Pelindung wajah), itu semua sudah disiapkan,” ujarnya.

Ia menerangkan, untuk tahapan verifikasi faktual, pihaknya memerlukan kurang lebih Rp 50 hingga 60 juta.

Selain itu, dia memaparkan apabila pada pemutakhiran data pemilih, maka akan lebih banyak dana dibutuhkan, karena petugas yang akan turun disejumlah TPS 1199.

“Kalau ini petugasnya hanya PPS saja yang memverifikasi 156 orang, ditambah monitoring dari PPK dan dari KPU, lalu sekretariatanya sekitar 379 kurang lebih hampir 400 orang, yang dilaksanakan rapid tes selama 4 harian,” ungkapnya.

Sementara itu, apabila nantinya ada didapati positif reaktif, maka pihaknya tidak akan memberikan izin untuk turun kelapangan.

“Petugas PPS masih ada 2 lagi, atau nanti sekretariatnya yang bantu gitu,” ucapnya

Kendati demikian, ia mengharapkan agar tidak ada satupun anggota penyelenggara pemilu reaktif.”Mudahan tidak ada,” singkatnya.

Sebelumnya, bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin melalui jalur perseorangan ada 2 pasangan. Namun, ada satu pasangan yang mana wakilnya mengundurkan diri.

“Kemaren satu pasangan dinyatakan tidak memenuhi syarat lagi, karena ada salah satu pasangannya yang mengundurkan diri. Jadi, yang kita verifikasi faktual cuma satu pasangan calon,” tukasnya.(ags/maf)